Langsung ke konten utama

KHUSYU' DAN HUDHUR


"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)

          Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur.
Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya.

KHUSYU'
Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan segala sifat-sifat-Nya Yang Maha Dalam segala-galanya. Pendapat yang benar dan tepat mengatakan Khusyu' adalah Berkumpulnya perasaan takut dan merasa khawatir berpaling dari keadaan diluar keadaan shalat. Sebab " Khusyu' adalah perbuatan badan, hati, dan fikiran."

             Oleh karena itu, Kekhusyu'an diperoleh dengan hadirnya hati ketika shalat yaitu Fikiran yang berkonsentrasi penuh pada satu tujuan yakni "ALLAH ". Nah, bila kita sedang shalat, hendaklah kita merasakan bahwa Allah berada dihadapan kita. Allah menilai seluruh perbuatan dan ucapan kita. Karena Allah mengetahui semua yang tampak pada perbuatan. Dan semua yang dirahasiakan dalam hati kita.

HUDHUR
Hadirnya hati kita dihadapan Allah, menunjukkan penyerahan kita kepada-Nya sepenuh hati dan jiwa. Sehingga saat itu, tinggallah diri kita sendiri dihadapan Dzat Yang Maha Mengetahui. Allah selalu hadir serta menyirami hati kita mengerjakan shalat yang sedang shalat dengan rahmat-Nya disaat kita mengerjakan dengan khusyu'. Dalam melaksanakan shalat, hendaklah kita usahakan dengan konsentrasi penuh secara bulat, agar terjadi hudhur. Sebab Hanya dengan cara inilah kita mampu mendapati manfa'atnya.
Rasulullah saw bersabda : " Sesungguhnya nilai shalat seseorang, bukan dinilai seperenam atau seperpuluh dari shalatnya itu. Tetapi yang dinilai adalah yang bisa dihayati dari shalatnya itu." (HR. Bukhari-Muslim).

             Hadits yang senada yang diriwayatkan pula oleh Abu Dawud. Hasan Al-Bashri berkata : "Shalat yang dikerjakan tanpa hudhur, akan membuat perasaan sangat tersiksa". An-Naisaburi berkata : "Shalat itu memiliki 4 sisi konsentrasi yaitu : Hudhur-Syuhud-Khudlu' dan Khusyu' ". Ketahuilah, Bila kita shalat tidak hudhur hati, maka shalat kita itu termasuk hati yang lalai. "Barangsiapa yang tidak syuhud hatinya, maka dia termasuk orang yang cuma bermain-main.
Barangsiapa yang tidak hudlu' dengan rukun-rukun shalat, maka dia termasuk orang yang lemah. Dan barangsiapa yang tidak khusyu', maka dia termasuk orang yang sendirian, tidak merasa adanya kehadiran Allah bersamanya."

       Nasehat buat siapapun. Inilah pemahaman para ulama sufi "Dirikanlah shalat dengan sempurna sesuai dengan sunnah Nabi saw. Dirikanlah shalat dengan khusyu', untuk mencapainya, maka penuhilah kaifiyat, dan adab-adabnya terutama Thu'maninah. Pusatkan perhatianmu kepada Allah, bukan yang lain, karena Allah persis ada dihadapanmu. Karena itu, fahamilah makna setiap bacaan dalam shalat. Selain khusyu', dirikanlah shalat tepat waktunya. Sebab, shalat tepat pada waktunya, menyimpan banya rahasia kebaikan yang Allah sediakan bagi orang yang shalat. Peliharalah shalatmu, niscaya Allah memelihara imanmu, kekuatan dan kesehatanmu, keluasan dan pengetahuanmu serta keluasan rezekimu, juga keberuntungan dan keberkahan hidupmu. Dalam menjalani sehari-hari hidup, mulailah harimu itu dengan shalat fajar, dan diakhiri harimu dengan shalat tahajjud."

                Terakhir kami sarankan. Sangat perlu di ingat bahwa Ketika kita sedang shalat, sebenarnya Allah adalah Dzat yang selalu memperhatikan kita. Dia- hadir menyaksikan kondisi kita diwaktu shalat. Oleh karena itu "Takutlah kepada-Nya, bila merasakan hati sedang lalai ketika kita shalat. Karena kelalaian seperti itulah sejelek-jelek perbuatan."

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN HANYUT DAN TERTIPU OLEH PUJIAN

                           Pujian adalah suatu penghalang seorang hamba yang hendak menetapkan hatinya untuk khusyu' kepada Allah, maka perlu kita waspadai diri kita atas pujian manusia.  Ingatlah, tipu daya pujian dapat merusak imannya yang bertauhid, karena orang yang beriman itu, bila ia mendapat pujian, tentu ia merasa takut kepada Allah, dan tentu pujian itu menghalangi suatu perjalanan dirinya tuk menuju hadirat-Nya.  Daripada itu, berdo'alah jika Anda dipuji, agar pujian itu tidak singgah kedalam hati.  Bila hanyut dan tertipu oleh pujian, maka itu sebagai tindakan yang membahayakan hatinya. AJHALUN NAASI MAN TARAKA YAQIINA MAA 'INDAHU LI-ZHANNI MAA 'INDAN NAAS Artinya : " Manusia yang paling bodoh itulah yang suka mengabaikan keyaqinan yang ada pada dirinya. Karena mengikuti dugaan yang ada pada orang lain." Ingatlah! Hanyut dan tertipu dengan pujian dan sanjungan manusia a...