Langsung ke konten utama

HATI, CAHAYA MATA HATI DAN NUR NUR ILAHI




     Hati, cahaya mata hati, cahaya-cahaya Ilahiah adalah kendaraan hati dan rahasia hati. Nur adalah Tentara hati sebagaimana kegelapan adalah kegelapan nafsu. Apabila Allah ingin menyelamatkan hamba-Nya, maka ia akan dinaungi dengan tentara nur dan menghentikan kegelapan, dan hati untuk menghadap atau membelakangi. Allah hanya bisa dikenal, bila Dia menghendaki untuk mengenal-Nya dan bila Allah hendak memperkenalkan Diri-Nya kepada hamba-Nya, maka akan dipersiapkan dengan karunia warid. HatiHati diterangi dengan cahaya Ilahi. Mustahil mencapai Allah tanpa dorongan yang kuat dari cahaya-Nya

     Nur Ilahi adalah Kendaraan bagi hati untuk sampai kehadirat-Nya, Hati adalah umpama badan, dan ruh adalah nyawanya dan Ruh itu berkaitan dengan Allah, dan berkaitan itulah disebut " Sir " Ruh menjadi nyawa kepada hati, dan sir menjadi nyawa kepada ruh. Bisa juga dikatakan bahwa hakikat hati adalah " Ruh " dan hakikat ruh adalah " Sir " Sir (rahasia) lah yang sampai kepada Allah Ta'ala.

       Jadi, sir lah yang memasuki kehadirat-Nya. Sir itu yang mengenal Allah Ta'ala. Sir adalah hakikat sekalian yang maujud. Nur Ilahi menerangi hati, ruh dan sir. Nur Nur Ilahi memberi bidang hakikat-hakikat amal. dan ilmu tidak bisa menyingkap rahasia hakikat. NurNur Ilahi lah yang berperan besar untuk menyingkapi tabir hakikat. Jadi dari kitab-kitab atau ucapan kata yang Anda baca, itu bukanlah menjadi alasan hakikat sebenarnya, itu hanyalah ilusi semata yang Anda temui.

          Apabila Anda hendak mencapai hakikat, sangat perlu Anda mengamalkan wirid sebagai pembersih hati, lalu bersabarlah sambil menunggu. Terus saja Anda berwirid. Seandainya Allah menghendaki warid kepada Anda, kepada hati yang asyik dengan wirid Anda, itulah keberhasilan yang besar yang bisa Anda capai.
Alam ini pada hakikatnya adalah gelap. Alam menjadi terang karena adanya wujud Allah pada kita. Contoh saja " Coba Anda berdiri disuatu tempat puncak bukit pada waktu malam hari, apakah Anda bisa melihat disekeliling Anda? Tetapi, yang Anda lihat adalah kegelapan semata. Coba siang harinya, tentu jelas dilihat apa yang Anda pandang, karena adanya sinar matahari." jadi, cahaya matahari itulah sebagai i'tibarnya.

      Jadi cahaya menzahirkan perwujudan, dan kegelapan merupakan pembungkus kegelapan. Bila kegelapan hanya sedikit makaWujudnya kelihatan samar. Apabilapan itu pekat gelapnya, maka Wujudnya tidak kelihatan lagi. Cahayalah yang mampu menzahirkan wujudnya terang, karena cahaya mampu mengusir kegelapan. Nah, apabila cahaya matahari bisa mengusir kegelapan yang menutupi benda-benda alam yang nyata, maka cahaya Ilahi lah mampu mengusir yang menutupi hakikat-hakikat ghaib.

       Mata kepala kita bisa melihat benda-benda alam, dan mata hati bisa melihat pada hakikat-hakikat. Banyaknya cermin yang membalikkan cahaya matahari. Sedangkan cahaya hanya satu jenis saja,dan datangnya dari matahari yang satu juga. Begitupun pandangan mata hati. Mata hati melihat banyaknya hakikat, sebab banyaknya cermin hakikat yang membalikkan cahaya nur Ilahi. Sedangkan nur Ilahi datangnya dari nur yang satu, yang bersumber dari Dzat yang Esa.

      Kegelapan yang menutupi mata hati menyebabkan terpisah dari kebenaran. Maka, hatilah yang tertutup, sedangkan kebenaran tidaklah tertutup. Dalil atau bukti yang dicari, bukanlah untuk menyatakan kebenaran. Tetapi untuk mengeluarkan hati dari lembah kegelapan kepada cahaya yang terang untuk melihat kebenaran yang sememangnya tersedia ada. Cahaya lah yang menerangi dan membuka penutup dari kegelapan serta membawanya menyaksikan sesuatu didalam keadaannya yang asli bila nur Ilahi sudah membuka penutup, maka cahaya sudah menerangi hati, tentu hati bisa memandang kebenaran dan keaslian yang selama ini tersembunyi oleh alam yang nyata.

        Bertambah terang nur Ilahi yang diterima oleh hati, bertambah jelaslah kebenaran yang dilihat. Pengetahuan diperoleh melalui pandangan mata hati yang disuluhkan dari nur Ilahi disebut " Laduni " atau ilmu yang diterima dari Allah secara langsung. Kekuatan ilmu yang diperoleh itu, tergantung pada kekuatan hati untuk menerima cahaya nur-Nya.

           Semoga kutipan ini dapat Anda pelajari, agar hati selalu dipancari cahaya-Nya, dan batin bisa melihat kebenaran hakiki, supaya menyadari betapa pentingnya mewujudkan rasa kesadaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

JANGAN HANYUT DAN TERTIPU OLEH PUJIAN

                           Pujian adalah suatu penghalang seorang hamba yang hendak menetapkan hatinya untuk khusyu' kepada Allah, maka perlu kita waspadai diri kita atas pujian manusia.  Ingatlah, tipu daya pujian dapat merusak imannya yang bertauhid, karena orang yang beriman itu, bila ia mendapat pujian, tentu ia merasa takut kepada Allah, dan tentu pujian itu menghalangi suatu perjalanan dirinya tuk menuju hadirat-Nya.  Daripada itu, berdo'alah jika Anda dipuji, agar pujian itu tidak singgah kedalam hati.  Bila hanyut dan tertipu oleh pujian, maka itu sebagai tindakan yang membahayakan hatinya. AJHALUN NAASI MAN TARAKA YAQIINA MAA 'INDAHU LI-ZHANNI MAA 'INDAN NAAS Artinya : " Manusia yang paling bodoh itulah yang suka mengabaikan keyaqinan yang ada pada dirinya. Karena mengikuti dugaan yang ada pada orang lain." Ingatlah! Hanyut dan tertipu dengan pujian dan sanjungan manusia a...