"Allah mewajibkan Anda agar berbuat ta'at dan khidmat kepada-Nya. Dia-Allah, tidak mewajibkan sesuatupun kepada Anda kecuali agar masuk syurga-Nya". Maksud dari pernyataan diatas ini adalah : Sesungguhnya Allah Maha Kaya, tidak butuh kepada makhluq-Nya. Keta'atan seseorang tidak mendatangkan kemanfa'atan bagi Allah. Dan begitu pula kema'siatan seseorang. Sedikitpun tidak membahayakan Allah Ta'ala.
Kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada seseorang itu, tidak lain adalah : Demi kemaslahatan dan kebaikannya sendiri. Semuanya akan kembali kepadanya sendiri. Kami sebagai pengutip status ini dengan pernyataan tersebut adalah bermaksud untuk memberikan gambaran tentang prihal seseorang secara umum yang suka mengeluh dan tidak adanya kepatuhan untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Ta'ala.
Oleh karena itu,diperlukan peringatan untuk menakut-nakuti dan menggugah kesadaran seseorang secara terus-menerus. Adapun kepada orang-orang khusus, perkara yang demikian ini tidak diperlukan, karena Allah telah menguatkan hati mereka dengan keimanan. Mereka cinta keimanan dan keta'atan dan membenci kema'siatan. Orang-orang khusus itu tidak ceroboh dan teledor sebagaimana kebanyakan manusia umum tersebut. Orang-orang khusus itu suka menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan. Bahkan terhadap amal-amal keta'atan dan kebajikan-kebajikan yang sunnah mereka bersegera menjalankannya.
Tegasnya, Totalitas amal dan aktivitas orang-orang khusus itu adalah Untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Yang seperti inilah karena mereka telah melakukan pengabdian dan penghambaan yang sah dan benar secara sempurna. Nah, Pada hakikatny adalah Apa yang diwajibkan oleh Allah kepada para hamba-Nya itu hanyalah supaya kita ini masuk syurga. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kewajiban dan agar kita masuk syurga, terkadang kita ini diseret dengan rantai, sehingga Tuhan kita kagum terhadap kaum yang diseret masuk kesyurga dengan rantai.
Ketahuilah, Semoga Allah merahmati kita semua. Sesungguhnya kewajiban-kewajiban dan menyertakan kesunnahan-kesunnahan yang sejenis, agar supaya kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kewajiban itu, dapat tertutup dengan terlaksananya kesunnahan terrsebut. Sebagaimana disebutkan didalam hadits bahwa "Allah Ta'ala melihat kefardhuan shalat hamba-Nya, jika ada yang kurang daripadanya, maka akan disempurnakan kesunnahan yang dilakukannya."
Abu Hasan As-Syadzili berkata : "Hendaklah kamu mempunyai satu wirid yang tidak kamu lupakan selamanya yaitu Yang dapat mengalahkan hawa nafsu dan mendorong cinta kepada Allah Ta'ala". Beliau juga mengatakan bahwa : Pada tiap-tiap waktu ada saat yang menjadi kewajibanmu untuk ta'at dan bakti memenuhi perintah Allah Ta"ala. Allah Ta'ala berfirman yg artinya "(Hukum-hukum tsb) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, maka niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Sedang mereka kekal didalamnya dan itulah kemenangan yang besar." (QS. An-Nisa : 13)
Nah,Demikianlah kutipkan ini, semoga keterangan diatas dan keterangan sesudahnya dapat Anda petik secbagai pelajaran bagi siapapun dia, agar bisa menjaga diri dalam mengarungi kehidupan dengan penuh keta'atan kepada-Nya. Insya Allah, akan memberi jalan petunjuk bagi siapapun yang di anugerahi-Nya.
Komentar
Posting Komentar