Langsung ke konten utama

ANTARA BERDO'A, BERUSAHA DAN MENERIMA DENGAN IKHLAS


              "Adakalanya adab mendorong orang ma'rifat meninggalkan permohonan kepada Allah, karena berpegang teguh pada ketentuan Allah, serta begitu sibuk dalam dzikir, sehingga tidak sempat memohon kepada Allah". Bila orang yang telah berma'rifat kepada Allah dia asyik ma'syuk berat. Sehingga tidak sempat memohon kepada-Nya. Berasyik berdzikir, terus menerus. Karena terlalu cinta, lupa akan keinginannya. Ada yang berpandangan bahwa, tidak meminta kepada Allah adalah : Merupakan adab dihadapan Allah Ta'ala. Menurut pendapat ini yang terpenting adalah : " Mengabdi dan berdzikir berasyik ma'syuk dengan Allah". Bagi orang seperti ini, menyerahkan seluruhnya terjadi dan berjalan sesuai dengan taqdir Allah, dan keikhlasan menerimanya adalah menjadi keniscayaan.

       Abu Qasim Al- Qusyairi berkata, bahwasanya : Orang-orang pada beda pendapat, tentang manakah yang lebih utama berdo'a ataukah diam tidak berikhtiar, rela saja terhadap apa yang tertjadi. Diantara ulama, ada yang berpendapat bahwa Do'a itu sendiri adalah "Ibadah" Sebagaimana sabda Nabi saw : ADDU'AA-U MUGHUL  'IBAADAH
Artinya: "Do'a adalah otak ibadah."

             Menjalankan sesuatu yang masuk dalam kategori ibadah lebih baik daripada meninggalkanya. Diperkenankan atau tidak adalah bukan menjadi urusan bagi kita. Yang terpenting bagi kita adalah menunaikan apa yang diperintahkan agama, memenuhi haq-haq Allah Ta'ala yang menjadi kewajiban bagi kita.

               Abu Hazim Al- A'raj ra. berkata : "Jika saya tidak diberi kesempatan berdo'a, niscaya lebih berat bagiku daripada tidak diterimanya do'aku". Diam dan menerima apa yang terjadi sebagai taqdir Allah adalah lebih sempurna, dan ridha dengan apa yang terjadi pada kita atas pilihan Allah adalah lebih utama. Rasulullah saw. bersabda dalam hadits qudsi, sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman :
MAN SYAGHALAHU DZIKRII  'AN MAS-ALATII  A'THAYTUHU AFDHALA MAA U'THIYAAS SAA-ILIIN.
Artinya: "Barangsiapa yang sibuk berdzikir pada-Ku, sehingga melalaikan meminta kepada-Ku, maka Aku- akan memberikan anugerah yang lebih baik dari yang Aku- berikan kepada orang-orang yang meminta".

                 Allah Ta'ala berfirman yang Artinya "Dan ingatlah kepada Tuhan-mu jika kamu lupa. Dan katakanlah Mudah-mudahan Tuhan-ku akan memberikan petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (QS. Al-Kahfi : 24). Firman Allah Ta'ala juga yang artinya "Sebutlah nama Tuhan-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara." (QS. Al-A'raf : 205)

              Abu Qasim Al-Qusyairi berkata : "waktu itu berbeda-beda, pada saat dan kondisi tertentu, berdo'a menjadi utama, tetapi dalam kondisi tertentu, diam menjadi lebih baik. Apabila muncul isyarat didalam hati seorang hamba, keinginan untuk berdo'a, maka berdo'a baginya menjadi lebih utama. Dan apabila didalam hatinya muncul isyarat agar diam, maka diam baginya lebih baik."

          Dijelaskan dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Nabi saw. bahwa Allah berfirman : "Sesungguinya seorang hamba berdo'a kepada Allah Ta'ala, sedangkan Allah menyukainya, maka Allah memerintahkan kepada Malaikat Biarkan, akhirkan saja hajat hamba-Ku itu, karena Aku- suka mendengar suaranya. Tetapi apabila seorang hamba berdo'a, sementara Allah tidak menyukainya, maka Allah memerintahkan kepada malaikat : Perkenankan hajat hamba-Ku itu, karena Aku- benci mendengar suaranya."

                Nah, Semoga apa yang kami kutipkan diatas, dapatlah Anda menyimak maksud dari ungkapan-ungkapan diatas, agar kita menjadi hamba yang benar-benar ikhlas, dan cinta kepada Allah, dan tenggelam dalam lautan dzikir mengingat Allah, dan tidak mengharap imbalan sebesar apapun, karena Allah menyukai hamba-Nya yang menyebut nama-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...