Langsung ke konten utama

ANTARA TUBUH DAN BAYANGAN TUBUH





             Kenalkah Anda pada bayangan tubuh Anda? tentu Anda tidak kenal, tetapi hanya mengenal untuk melihatnya saja, apabila bayangan kita itu, menyertai langkah kita berjalan diwaktu ada cahaya sinar atau lampu saja. Dalam ilmu ma'rifat an-nafsi dijelaskan bahwa manusia adalah cermin atau bayangan-Nya, "ALMU'MIN MIRATUL MU'MIN".

                    Benar sekali, manusia atau diri kita ini adalah : "BAYANGAN-NYA", Tetapi bayangan kita itu sesungguhnya bukanlah "DIA". Ketahuilah, Apabila kita bergerak atau berjalan, tentu ada bayangan diri kita itu tetap mengikuti kita, kemanapun kita melangkah. Apabila bergerak tetap mengikuti irama laku kita. Dan apabila kita diam tentu bayangan kita itu pun ikut diam.

           Tahukah bayangan Anda itu?? ketahuilah bayangan kita itu adalah Wujud gambaran yang ada, yang kita tidak kenal siapa bayangan kita itu. Dia itu atau bayangan kita itu, bukanlah diri kita karena dia adalah prilaku diri kita, mengikuti langkah dan gerak kita saja. Bayangan kita tidak akan bisa bergerak sendiri tanpa ada gerak laku diri kita. Ia hanya mampu bergerak dari gerakan kita. Ketika kita melihat bayangan diri kita, dalam hati kita pasti bertanya ini adalah saya, padahal bayangan kita itu bukanlah diri kita, tetapi cuma bayangan. Lain dengan cermin, coba Anda bercermin sudah jelas ada gambaran bayangan kita memantul kedalam cermin.

                Sebagai gambaran diri, tentu bayangan kita itu, tidaklah sama dengan DIA. Dia- bukanlah bayangan tetapi Dia- adalah gambaran dari segala makhluq yang ada bayangan sebagai bukti adanya Diri-Nya. Sebagai bayangan, tentu tidak bersatu dengan-Nya, namun sebagai bayangan, manusia mampu manunggal dalam kesaksian kepada-Nya. Sebagai bayangan manusia,  kita ini diberi potensi menyetujui, mematuhi dan tunduk serta berserah diri kepada-Nya. Jadi,Allah dan hamba-Nya tidak pernah berpisah, karena Allah adalah Tuhan untuk sekalian makhluq-makhluq-Nya agar mengabdi, ta'at atas perintah-Nya. Adanya Tuhan berarti adanya hamba-Nya tuk mengabdi pada-Nya. Jadi, hamba adalah rahasia dari Tuhan, dan Tuhan lah rahasia sebenarnya. Begitupun  kita dengan bayangan, tidak terpisah dari kita.

                  Dalam kajian sirrul Asrar, bahwa bayangan itulah gambaran-Nya, Kita tidak mengenalnya, tetapi bayangan diri kita saja, tidak berpisah kemana kita melangkah. Begitupun Allah dengan hamba-Nya, tidak berpisah, maka diberi gambaran pada bayangan manusia, bahwa Tuhan itu ada. Adanya alam, adanya hidup, adanya kematian berarti adanya Allah. Itulah contoh kepada manusia yang diberi akal, agar mengetahui bahwa Tuhan itu ada, tuk memikirkan segala yang ada didunia ini, termasuj bayangan sebagai gambaran.

                    Semoga keterangan ini dapatlah Anda memikirkan bahwa kenyataan adanya wujud Allah itu, adanya pada penciptaan alam semesta. Segala yang ada adalah gambaran atau bayangan adanya wujud Al-Haq. Maka yang jelas sekali adalah pada bayangan manusia, atau bayangan diri kita, agar memikirkan bahwa wujud Al-Haq itu ada dibalik semua gambaran atau bayangan disemesta ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...