"Tempat terbitnya bermacam-macam nur Ilahi didalam hati manusia dan rahasia-rahasianya". Ketahuilah, Nur qalbu itu, memiliki energi kekuatan yang melebihi kekuatan cahaya benda-benda langit. Apa yang tak tertampung dan tak terangkat oleh langit dan bumi, akan diletakkan oleh Allah kedalam qalbu seorang hamba yang suci.
Perhatikan oleh kalian sabda Nabi saw. dalam sebuah hadits Qudsi sbb :
LAM YASTA'NII ARDHII WA LAA SAMAA-II WA LAAKIN WA SI'ANII QALBU 'ABDIIL MU'MIN
Artinya: " Tidak akan cukup bagi-Ku langit dan bumi-Ku. Akan tetapi, yang cukup bagi-Ku adalah Hati nurani hamba-Ku yang beriman."
Allah berfirman didalam Al-Qur'an dalam surah : An-Nur. Ayat : 35, yang artinya Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah, seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu, didalam kaca, dan kaca itu, seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya. Yakni, pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur (sesuatu), dan tidak pula disebelah baratnya. Yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh hati. Cahaya diatas cahaya (berlapis-lapis). Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia-kehendaki. Dan Allah memperbuat perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Sungguh besar rahasianya, Sungguh menyentuh hati dan jiwa, serta rasa untuk mengetahuinya. Disitulah dibalik rahasianya Ilahi terhadap cahaya-Nya yang merupakan pintu-pintu ma'rifat seorang hamba, kecuali qalbu yang dipancari nur-Nya.
Berarti bintang adalah ILMU. Bulan adalah KEMA'RIFATAN. Dan matahari adalah KETAUHIDAN. Inilah cahaya melipat ilmu, melipat kema'rifatan dan melipat ketauhidan. Semuanya pancaran nur Ilahiah kedalam ilmu, ma'rifat dan tauhid yang terhubung hati nurani. Tempat, terbit, dan munculnya, semuanya itu berada didalam qalbu.
Sangat jelas dan nyatanya Allah didalam nur qalbu mukmin yang memandang dengan mata nurani, mata rasa. Hati orang-orang arif dan rahasia-rahasianya merupakan hakikat cahaya Hati orang-orang arif dan rahasia-rahasianya merupakan hakikat cahaya nurani. Cahaya yang terbit dan keluar dari hati mereka akan merefleksikan kekuatan yang tidak dimiliki oleh kekuatan benda-benda langit. Pantulan cahaya itu akan melembutkan kerasnya hati dan fikiran. Dengan rahasia yang tersembunyi didalamnya akan dapat membentuk peradaban yang sangat berguna bagi kehidupan umat manusia.
Seandainya, Bila Allah menyingkap pancaran nur qalbu itu kepada kekasihnya, tentu akan lenyap cahaya matahari dan rembulan termakan oleh nur qalbu para kekasih-Nya. Cahaya matahari dan rembulan, akan dapat dimakan gerhana. Tetapi Nur qalbu para kekasih Allah, tidak akan tertutup oleh gerhana. "Matahari siang akan tenggelam bila malam akan datang, Matahari qalbu tidak akan pernah terbenam walaupun tiba malam nan kelam"
Syaikh Ibnu Athaillah berkata :
NUURUN MUSTAWDA'UN FIIL QULUUBI MADADUHU MINAN NUURIL WAARIDI MIN KHAZAA-INIL GHUYUUB.
Artinya : " Nur yang tersimpan dalam qalbu, datang dari nur yang langsung dari khazanah-khazanah keghaiban."
Nurul yaqin itu, cahayanya menjadi semakin kuat, dikarenakan oleh nur yang datangnya dari khazanah keghaiban yaitu Nur yang bersifat azali. Jadi cahaya yang nampak jelas disemesta alam itu adalah Bekas cahaya benda-benda yang diciptakan oleh Allah Ta'ala dan Allah menyinari dan memancarkan nur-Nya itu kedalam qalbu mukmin. Nur-Nya merupakan sifat-Nya yang Agung, yang menembus semesta alam terus kedalam qalbu.
Semoga kita menjadi hamba yang mendapat pancaran nur-Nya, agar jalan kita menjadi terang dan hati tidak menyimpang. Dengan cahaya Allah itulah, semua akan menjadi rasa nikmat dan lezat artinya tanpa ada rasa tetapi rasa zat-Nya, itulah menyaksikan.
Komentar
Posting Komentar