Langsung ke konten utama

JANGAN BERSEKUTU DENGAN YANG SELAIN ALLAH


                 "Sebagaimana Allah tidak menerima amal orang yang syirik, demikian pula Dia- tidak menyukai hati syirik. Amal yang disekutukan tidak akan diterima oleh Allah, sedangkan hati orang yang berbuat syirik tidak diterima menghadap-Nya". Ungkapan itu sangat menakutkan kita yang beriman kepada Allah. Takut karena apa?? Takutnya kita amal ditolak, dikarena ada penyebabnya, Hati-hatilah dalam setiap beramal ibadah, ada unsur yang menutup jalan menuju Allah Ta'ala.

                 Ketahuilah, Amal yang disekutukan adalah Amal yang tercampur dengan unsur riya' yaitu Amal yang dibuat-buat dikarenakan yang selain Allah. Sedangkan hati yang syirik ialah Hati yang cinta pada yang selain Allah, dan bukan karena-Nya. Hati yang merasa tenang dan bergantung pada yang selain Allah. Amal yang syirik adalah amal yang cacat, karena orang yang beramal memandangkan dengan amalnya itu untuk yang selain Allah. Sedangkan hati yang syirik itu penyakit, karena hati mengagumi dirinya sendiri. Amal yang syirik, tidak disukai oleh Allah, tidak diterima dan tidak pula mendapatkan pahala dari Allah, karena amal itu dilakukan tidak ikhlas karena Allah Ta'ala. Sedangkan Allah hanya menerima amal yang dilakukan secara tulus dan ikhlas karena-Nya.

          Sedangkan hati yang syirik, tidak disukai oleh Allah, tidak pula diterima untuk menghadap kepada-Nya, dan tidak pula diridhai-Nya, karena Tidak adanya kejujuran didalam hati. "Barangsiapa yang amalnya benar-benar ikhlas, dan prilaku hatinya jujur, maka Dia menjadi dicintai Allah Ta'ala, dan diberi balasan pahala dan diridhai-Nya".

       Disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad saw. bersabda, bahwa Beliau bersabda : "Pada hari qiamat nanti dihadapkan kepada Allah, buku-buku yang masih disegel yaitu Buku cacatan amal dari Malaikat pencatat amal (Raqib dan Atid). Ketika itu Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui berfirman : "Buang saja buku-buku itu'' Malaikat pencatat amal berkata : "Ya Allah, kami telah mencatat semua amal baik saja dalam buku ini." Allah Ta'ala menjawab : "Sesungguhnya semua amal yang kamu catat dalam buku itu, dilakukan bukan karena AKU. Sesungguhnya AKU- tidak akan menerima, kecuali amal yang dikerjakan, semata-mata untuk mencari keridha'an-Ku."

                  Berlindung kita semua kepada Allah dari amal yang bukan karena-Nya, dan hati yang berpaling cinta pada selain Allah. Inilah penyakit yang ditakuti para ahli ma'rifat. Daripada itu, sucikan lidah, hati dan jiwa, agar diri tidak memuji pada diri sendiri. Ingatlah,Sebuah hadits yang jelas tadi, itu sebagai ancaman bagi para pemuji diri sendiri, memuji amal sendiri, suka pamer amal, cinta dunia, dan cinta bukan karena Allah. Nah para kaum muslimin dan muslimat yang benar-benar beriman kepada Allah Ta'ala. Jauhi sifat, riya' bangga diri, mengaku-aku pada diri sendiri,  dan hati yang selain Allah, inilah penyakit diri tanpa ikhlas, tanpa suci dan tanpa siapa. Kosongkan hati dari bersifat cacat, dan isikan ia dengan iman, ma'rifat dan keyaqinan. Insya Allah, Allah akan menerima tujuan Anda kepada-Nya, dan diridhai-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...