" Apa yang sudah berlalu dari umur Anda, tidak dapat ditarik kembali, sedang apa yang sudah berhasil Anda capai, tidak ternilai harganya ". Ketahuilah, Usia kita ini adalah Sebagai lahan bagi kita untuk beramal shaleh. Kesempatan untuk kita mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, sehingga demikian, kita mendapatkan ganjaran pahala yang sebaik- baiknya di negeri akhirat dan memperoleh kebahagiaan hidup, baik di dunia terutamanya, dan di akhirat nanti. Oleh karena itu, Masih ada kesempatan, Mari kita pergunakan usia kita ini mengisi amal shaleh, karena akan memperoleh hasil sesuai apa yang kita kerjakan dan kita usahakan.
Firman Allah Ta'ala yang Artinya " Dan bahwasanya seorag manusia, tiada memperoleh selain apa yang sudah diusahakannya." (QS. An-Najm : 39). Ketahuilah, Setiap bagian atau detik waktu dari tentang umur yang terlewatkan kosong tanpa amal shaleh, berarti ia kehilangan kebahagiaan sesuai dengan kadar itu, dan apa yang terlewatkan itu tidak bisa diganti pada waktu yang lain. Junaid ra. berkata " Adalah waktu apabila ia sudah berlalu, maka tidak dapat ditarik kembali lagi, tidak ada seorangpun yang lebih berharga daripada waktu. Oleh karena itu, Pergunakanlah setiap waktu sesuatu yang berharga."
Para ulama shaleh terdahulu (salafus shaleh), sangat menghargai setiap desah nafas panjang tentang umurnya, dan mengisinya dengan amal shaleh yang bernilai demi memperoleh keberuntungan dan ridha Tuhan. Mereka tidak menyia-nyiakan sedikitpun dari umur mereka untuk melakukan kebatilan. Mereka persembahkan setiap saat dari umurnya itu untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh secara tulus ikhlas. Disebutkan dalam suatu hadits bahwa Tiada suatu saat yang datang pada seorang hamba, kemudian ia tidak berdzikir kepada Allah dalam saat itu, melainkan saat itu akan merupakan penyesalan pada hari qiamat dan kelak pada hari qiamat saat-saat umur manusia pada tiap siang dan malam hari itu, akan diperlihatkan dalam bentuk 24 lemari yang berbaris. Terlihat masing-masing lemari itu, penuh dengan ni'mat sebagai balasan terhadap amal perbuatan yang dilakukan pada saat itu. Adapun saat-saat yang tidak beramal apa-apa didalamnya, maka Lemarinya pun kosong maka Disitulah letak penyesalan yang sangat mendalam dan sesal kemudian tetap tidak berguna.
Disebutkan pula dalam suatu hadits bahwa Ketika ahli syurga berada dalam keni'matan mereka, tiba-tiba dikejutkan oleh pancaran cahaya diatas mereka. Pancaran sinar cahaya itu menerpa tempat tinggal atau rumah-rumah mereka, sebagaimana sinar matahari dan rembulan yang mengenai penduduk bumi. Mereka melihat sekumpulan para pembesar yang mulia diatas, yang pancaran cahayanya mengenai mereka. Dalam keterkagumannya melihat orang-orang mulia yang berderajat tinggi diatasnya itu. Mereka berkata " Mengapa kalian bisa mendapatkan kemuliaan dan derajat yang sedemikian tinggi. Padahal kami juga shalat sebagaimana kalian shalat. Kami juga puasa, sebagaimana kalian puasa?" Tiba-tiba terdengar seruan dari sisi Allah Yang Maha Pemurah " Mereka adalah orang-orang yang biasa lapar dan haus disaat kalian kenyang, merasa segar. Mereka adalah orang-orang yang selalu berdzikir, disaat kalian diam. Dan mereka adalah orang-orang biasa dicekam ketakutan ketika kalian merasa aman. Maka Demikianlah kelebihan dan keutamaan mereka daripada kalian pada hari ini."
Demikianlah makna dari firman Allah Ta'ala :
FALAA TA'LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI 'AYNII JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA'MALUUN.
Artinya :" Tak seorangpun mengejahui berbagai ni'mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka atas apa yang mereka kerjakan."(QS. As-Sajdah : 17).
Daripada itu, Pergunakanlah umur Anda itu, untuk melakukan amal ma'ruf dan mencegah perbuatan mungkar yang disertai dengan kekuatan iman, ma'rifat dan keyaqinan. Ingatlah, Umur tidak akan mundur kebelakang dan umur terus menuju waktu yang menghitung detik, menit, perjam mengikuti irama gerak nafas. Nah, jadikan umur Anda sebagai lahan untuk bercocok tanam dengan amal shaleh, amal ma'ruf. Dan jauhi umur dengan perbuatan sia-sia. Insya Allah, Anda akan selamat. Karena kita bersifat lemah, dan tanamlah kelemahan itu dengan buah kekuatan dari iman.
Komentar
Posting Komentar