Langsung ke konten utama

JANGAN PUTUS ASA KARENA BUAH AMAL BELUM TERASA


     "Janganlah putus asa akan tidak dikabulnya amal perbuatan yang Anda kerjakan dengan tidak menghadirkan hati didalamnya (khusyu'). Karena kemungkinan amal itu diterima, sementara buahnya belum dapat segera dilihat." Ketahuilah,Orang yang belum dapat beramal secara khusyu', janganlah kita langsung berputus asa bahwa amal kita itu tidak akan bisa diterima karena bisa jadi Allah menerimanya. Sekalipun buahnya belum bisa kita rasakan saat ini yaitu Berupa rasa manisnya beramal dan kelezatan beribadah serta yang lainnya.

            Sekalipun ibadah kita ini belum sampai pada tingkat hudhur (khusyu'nya hati menghadap kehadirat Allah). Janganlah kita berputus asa bahwa Ibadah kita, tidak mungkin diterima oleh Allah. Yang terpenting adalah Terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah kita dengan memenuhi syarat dan rukunnya, dan disertai adab secara batin dalam menghadap Allah Rabbul Jaliil.

             " Janganlah kamu memanggakan suatu warid (anugerah Allah) yang belum kamu ketahui buahnya, sebab bukan yang diharapkan dari awan itu sekedar hujan, tetapi tujuan utamanya adalah Adanya buah dari pepohonan." Yang dimaksud al -warid bukan hanya sekedar apa yang didapat dan dirasakan didalam hati sebagai anugerah Ilahi. Tetapi maksud dan tujuan utamanya adalah " Buah dari Al-warid " Sebagaimana adanya awan. Pada hakikatnya tujuan utamanya adalah Bukan sekedar turunnya hujan, tetapi supaya pepohonan bisa berbuah. Oleh karena itu, Sebab itulah orang yang merasa mendapat anugerah al-warid dari Allah, jangan lantas berbangga diri. Karena al-warid itu tidak ada artinya, bila tidak membuahkan hasil.

              Buah dari al-warid itu berpotensi kuat pengaruhnya didalam perubahan hati. Dengan al-warid itu akan terjadi perubahan besar melenyapkan sifat-sifat tercela dan menggantikannya dengan sifat-sifat terpuji. Jika Anda tidak merasakan adanya perubahan dari yang buruk menjadi baik, dari sifat yang tercela pada sifat yang terpuji maka " Jangan Anda berbangga dengan mengaku mendapatkan al-warid dari Allah". Bahkan, kalau sampai al-warid itu tidak membuahkan pencerahan hati dan prilaku terpuji, maka " Hal itu merupakan jenis dari tipu daya dan tipuan yang harus Anda waspadai dan dihindari". Allah memberikan sebuah perumpamaan pohon yang tegak berdiri kuat dengan buahnya, sebagaimana dalam ayat berikut " Tidakkah kamu perhatikan, bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik , akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) kelangit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhan-nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat."
(QS. Ibrahim : 24-25)

              Sebagai contoh saja kami berikan misalnya shalat kita " Jangan terburu merasa shalat Anda sudah baik dan diterima, dikarenakan Anda sudah shalat. Selama Anda belum merasakan buahnya shalat Anda sendiri yaitu Ketentraman hati dan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah didalam firman-Nya.. Mungkin sudah umum ayat ini bagi Anda yang sudah mengetahuinya, namun disebalik ayat ini ada rahasianya.

            " ...dan dirikanlah shalat, sesungguhnxa shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-Ankabut : 45).
Namun,Kita tidaklah boleh putus harapan akan dirimanya shalat kita, sekalipun buahnya belum bisa dirasakan secara langsung. Allah Maha Mengetahui apa yang kita laksanakan, yang penting kita tetap tenang, khusyu', istiqamah dan ikhlas serta bertawakkal. Inilah yang dapat kami sampaikan, semoga dengan kutipan singkat ini, dapatlah Anda petik hikmahnya, agar Anda Insya Allah, dapat memahaminya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...