Langsung ke konten utama

KARENA SANGAT DEKAT MEMBUAT ANDA TAK BISA MELIHAT



            Judul diatas sangatlah intens. Dan ini merupakan akhir dari mendekatkan diri kepada Allah, karena ini membuat Anda tak mampu memandang dan betapa pesona dan indahnya bila hijab tersingkap. Lalu membuat Anda lenyap oleh keindahan, kecantikan dan kesempurnaan yang tiada terbilang, tiada tersebut, tiada lagi terkata. Maha sempurna sifat yang melekat pada Dzat Allah yaitulah : "Jamalullah" yang tiada seumpama makhluq-makhluq ciptaan apapun (LAYSA KAMITSLIHI SYAI-UN).

            Terangnya Allah membuat Anda lenyap dan hilang. Sempurnanya ke- Maha Agungan yang tidak mampu dibilang, membuat Anda silau melihat terang-Nya Allah. Maka terang itulah hijab Anda yang tak mampu ditatap, dilihat, dipandang. "INNAMAA HAJABAL HAQQA 'ANKA SYIDDATU QURBIHI MINKA". Maksudnya : "Yang menjadi hijab Allah dari Anda, kamu sekalian adalah karena sangat dekatnya DIA- dengan Anda."

             Kedekatan yang amat sangat, bisa jadi merupakan hijab, sebagaimana halnya kondisi hubungan yang sangat jauh juga merupakan hijab. Kedekatan yang sangat intens, menyebabkan Anda hilang (ghaib), lenyap, fana'. Sesuatu yang lenyap bagaimana bisa melihat-Nya, karena, yang ada pada hakikatnya hanyalah : "Dzat Diri-Nya". Kedekatan itu, membuat Dia- (ALLAH) ghaib dalam penglihatan Anda. Demikian sebagaimana yang disebutkan didalam Lathaiful Minani.  Syaikh Abu Hasan berkata: "Kedekatan hubungan menjadi ghaib dalam kedekatan hubungan yang sangat intens, sebagaimana orang yang mencium aroma keharuman minyak wangi. Semakin mendekat, semakin harum baunya. Tetapi, ketika ia masuk kedalam rumah, dimana minyak itu berada, aroma itu bisa menjadi terputus atau bau itu menjadi hilang."

Syaikh Ibnu Athaillah berkata : 
INNAMAH TAJABA LISYIDDATI ZHUHUURI WA KHAFIYA  'ANIL ABSHAARI LI' IZHAMI NUURIHI
Artinya: "Terhijabnya Allah dari penglihatan, sebab sangat terang sinar-Nya. Tidak nampaknya Allah dari pandangan, karena ke-agungan nur cahaya-Nya".

             Kita ambil contoh saja. Ibarat yang terjadi dan bisa diterima oleh manusia misalnya saudara-saudari. Cahaya dan sinar matahari adalah yang paling kuat cahayanya diantara cahaya-cahaya yang bisa dirasakan manusia. Kekuatan sinar matahari itulah yang menjadi hijab bagi orang yang memiliki penglihatan yang lemah untuk bisa melihatnya secara terang. Terangnya cahaya matahari, sebenarnya dialah sendiri yang menjadi wujud hijab itu.

             Jadi, sebenarnya tidak ada hijab yang menghalangi antara penglihatan yang lemah dengan matahari itu. Sebenarnya, yang zahirnya sangat terang, tidak ada hijab dari arah zatnya. Tetapi Adanya hijab itu, timbul dari sisi kelemahan yang memandangnya. Gelombang kuat arus cahaya Al-Haq dan kehalusannya disatu sisi. Sementara disisi lain, kelemahan penglihatan seorang hamba. Menyebabkan penglihatan seorang hamba, tidak kuat untuk menerima dan melihatnya.

             Allah Ta'ala berfirman yang artinya : "Dia- tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia- dapat melihat segala yang dilihat. Dan Dia-lah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui". (QS. Al- An'am : 103)

             Maha Agung-Nya Allah, Tuhan kami yang membuat hati kami semakin ingin mengenal, menempuh jalan kesadaran. Jika terlihat, maka tidak dapat dikata, tidak dapat menyebut sesuatu apapun, kecuali "Fana".  Semoga keterangan yang intens dari kami kutipkan, dapat menyentuh dari lidah tuk mengingat, dari hati tuk mengenal, dari nurani tuk mencari, dari diri tuk bersama, dari bersama tuk memandang, dari memandang tuk mengagumi. Dan akhir inilah ada cinta sejati. Semoga kita semua terhanyut dalam kerinduan agar tidak terpisah dari kekasih sejati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...