Banyak orang mengenal nama Allah, tetapi ia lupa akan Tuhan-nya. Jika ia lupa kepada Tuhan-nya, berarti ia buta mengenal dirinya. Artinya Lupa siapa yang menciptakannya, dan siapa yang menghidupkannya. Telah dikatakan bahwa : Barangsiapa mengenal (ma'rifat) Allah, berarti ia mengenal dirinya. Artinya, apabila ia mengetahui siapa Tuhan-nya, berarti ia mengetahui akan posisinya.
MAN 'ARAFAL HAQQA SYAHIDAHU FII KULLI SYAI-IN. WA MAN FANIYAA BIHI GHAABAN 'AN KULLI SYAI-IN. WA MAN AHABBAHU LAM YU'TSIR 'ALAYHI SYAI-AN.
Maksudnya adalah "Barangsiapa yang mengenal Allah, niscaya akan menyaksikan-Nya pada semua ciptaan-Nya. Siapa yang fana' dengan Allah, pasti ghaib dari segala sesuatu apapun. Dan siapa yang mencintai Allah, tidak mengutamakan sesuatu apapun kecuali Allah."
Barangsiapa yang benar-benar mengenal (ma'rifat) kepada Allah, niscaya ia cinta dan selalu ingat kepada-Nya, segala sesuatu yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasa, tentu hanyalah Allah lah yang ia cintai. Sebab "Tidak ada sesuatu melainkan menunjukkan keindahan, kekuasaan dan buatan Allah " Tidak ada sesuatu melainkan menunjukkan keindahan, kekuasaan dan buatan Allah Ta'ala". Karena Itulah siapa yang fana' sudah merasakan bahwa dirinya adalah "FANA' ". Maka Yang ada hanyalah Allah, dan ingatannya hanyalah Allah, kepada Allah, karena Allah. Allah, Allah, Allah, tetap kepada Allah. Inilah yang mengenal Allah, berarti ia cinta kepada Allah.
Segala sesuatu yang ada didepannya, seolah-olah sepi, sunyi, kosong, dan kosong dan bayangan belaka. Siapa yang betul-betul cinta kepada Allah, yang sudah dicintainya itu, maka Tentu ia akan sanggup mengorbankan segala kepentingan dan hawa nafsunya didalam mencapai keridha'an Allah Ta'ala yang ia cintai. Firman Allah Ta'ala yang Artinya" Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai-Ku kata Allah, ikutilah Aku kata Allah, niscaya Aku- mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah : ta'atlah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang ingkar (kufur)." (QS. Ali- Imran : 31-32)
Bagi orang yang belum mencapai maqam yang tertinggi seperti itu, dan masih merasakan adanya ingatan-ingatan nafsunya yang masih dominan, Maka JANGANLAH ANDA MENGAKU AKU TELAH SAMPAI PADA MAQAM YANG TERTINGGI ITU. Karena semestinya Anda harus benar-benar sungguh-sungguh dalam bertaqarrub dan mengabdi kepada Allah secara ikhlas dan ridha. Sebab orang yang benar yaqin dan ikhlas dalam pengabdian, itulah adanya rasa mencintai-Nya secara ikhlas. Jangan harap Anda dapat membuka pintu keghaiban, bila Anda tidak ada pengabdian terhadap Allah. Haruslah benar-benar cinta dan ridha.
Nah, daripada itu, cintailah dirimu sendiri baru engkau akan dapat membuka pengenalan kepada-Nya. Bila sudah mengenal Allah, berarti sudah benar melihat dan menyaksikan-Nya, barulah ada cinta hakiki. Dan baru mencintai akan diri. Insya Allah, Anda orang-orang yang hebat, tetapi janganlah menyombongkan diri, bila sudah mengenal diri dan mengenal Allah.
Komentar
Posting Komentar