Langsung ke konten utama

MENGAPA BARU SADAR SETELAH NI'MAT ITU HILANG


                 "Siapa yang tidak mengetahui begitu berharganya ni'mat ketika keni'matan itu bersamanya, maka Barulah ia mengetahui betapa berartinya ni'mat itu setelah ni'mat itu pergi meninggalkannya". Sebagian besar manusia tidak mengetahui kadar besarnya keni'matan kecuali bila ni'mat itu telah lenyap. Setelah keni'matan itu lenyap, barulah ia sadar betapa besar arti keni'matan itu. Dan keni'matan itu akan dicabut oleh pemiliknya yaitu "Allah Ta'ala". Kapan saja tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Sehingga membuat ia terperancat dalam kedudukan tanpa memiliki kekuasaan apapun untuk mempertahannya. Pada saat itulah dia sadar betapa besarnya nilai keni'matan dan anugerah itu.

           Fadhal bin Iyadh ra. berkata "Hendaklah kamu terus menerus mensyukuri ni'mat, sebab, jarang sekali ni'mat yang sudah hilang akan datang kembali". Ketahuilah, Sesungguhnya yang sangat mengetahui ni'mat air itu, hanya orang yang tinggal ditepi sungai. Maksudnya Terus mengalir jernih, dia kurang menyadari arti itu. Seorang anak durhaka yang berani pada orangtuanya yang sayang padanya, dia akan sadar akan arti penting dan kedudukan orangtuanya, setelah orangtuanya meninggal. Oleh karena kebodohan seseorang terhadap arti pentingnya keni'matan kecuali setelah keni'matan itu hilang. Sehingga ia tidak bisa mensyukurinya maka Rasulullah saw. memerintahkan kepada kita untuk melihat orang yang statusnya berada dibawah kita, agar ia bisa mensyukuri keni'matan yang dianugerahkan kepadanya.

Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda :
ANZHURUU ILAA MAN HUWA ASFALA MINKUM WA LAA TANZHURUU ILAA MAN HUWA FUUQAKUM FAHUWA AJDARU AN LAA TAZDARUU NI'MATALLAAHI 'ALAYKUM
Artinya : "Pandanglah kepada orang yang lebih rendah daripada kamu. Dan janganlah melihat orang yang ada diatas kamu. Demikian itulah cara yang lebih baik, agar kamu tidak memandang remeh ni'mat Allah yang telah kamu terima".
Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah saw. bersabda : "Jikalau para hamba Allah memandang orang yang lebih banyak hartanya dari dirimya, maka hendaklah pula ia memandang kepada orang yang lebih kekurangan dari dirinya".

                 Nah, demikian yang kami kutipkan, agar kita semua selalu mensyukuri ni'mat Allah, sekecil apapun ni'mat itu, supaya kita menjadi hamba yang selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita. Begitupun sebaliknya, hargailah yang tua daripada yang muda. Agar tata krama kesopanan, dapat membawa diri kita pada kedudukan yang mulia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...