"Bagian nafsu dalam ma'siat itu nampak dengan jelas, sedangkan bagian didalam keta'atan, halus dan samar. Mengobati sesuatu yang samar itu, sangat sulit untuk menyembuhkannya". Disini kita sedikit mengutip tentang peran nafsu yang menuntut sesuatu dari kita Dan sebelum Anda mendekatkan diri kepada Allah . Peran utama Anda adalah menundukkan nafsu. Karena nafsu itulah yang menutup dinding diri Anda untuk bertemu kehadirat Ilahi.
Setiap kata-kata ucapan Anda, merupakan dua dorongan baik dan jahat yang diperanankan nafsu yang menguasai hati Anda. Ingat!! Anda berkomentar atau berkomitmen dimana Anda berada disuatu grup, apakah ucapan Anda itu atas kehendak nafsu atau jiwa anda yang kecil. Contoh, kadang Anda tertawa kecil dan mengolok, atau bertanya yang sembarang kata. Itulah ulah nafsu Anda. Hati-hatilah dalam bertindak dan gegabah. Nafsu kita, selalu menuntut untuk diperturutkan kemauannya, baik ketika kita menjalankan keta'atan, apalagi saat melakukan kema'siatan.
Nafsu kita, selalu melancarkan peran jahatnya, ajakan dan kehendaknya, selalu berakhir dengan peristiwa yang tragis dan menyengsarakan. Sekalipun sejenak memperlihatkan kenyamanan dan kesenangan. Namun itu, hanyalah tipuan belaka, karena pada akhirnyan, tentu akan membinasakan dan menghancurkan kita. Nafsu selalu menyeret kita untuk melakukan kema'siatan dan kesenangan syahwat serta terus-menerus hanyut dalam pesta kema'siatan yang semakin jauh. Hingga akhirnya, mencampakkan kita kelembah kehinaan dan kenistaan yang tiada berkesudahan.
Begitupun sebaliknya ketika kita hendak melakukan keta'atan, nafsu syaitan, tetap memainkan perannya (aktornya), untuk merusak amal ibadah kita. Pada awalnya, nafsu syaitan berusaha mencegah kita agar tidak jadi melakukan keta'atan. Ia menyeru Agar kita ini memanfa'atkan waktu kita untuk beristirahat, rileks dan bersantai-santai. Ketika nafsu tidak dapat mencegah, makan ia biarkan kita itu beramal. Namun ia suarakan pada kita ini, agar tergesa-gesa dalam beramal, sehingga kualitas amal kita ini menjadi berkurang. Apabila hal ini tidak berhasil, maka : NAFSU SYAITAN Membiarkan kita beramal. Bahkan kita ini dapat memperbaiki amal kita. Tetapi Nafsu syaitan memainkan peran berikutnya dengan menimbulkan pada diri kita ini rasa bangga dan ujub, karena : " KITA TELAH MELAKUKAN KETA'ATAN DENGAN BAGUS, SEHINGGA DIRI KITA INI TERJANGKIT PENJAKIT UJUB DAN RIYA'.
Yang sesungguhnya justru sangat berbahaya. Karena, bisa jadi kita ini mengira, apa yang kita dilakukan itu sebagai keta'tan yang diharapkan pahala kita itu. Ternyata adalah : "SEBUAH KEMA'SIATAN KARENA UJUB DAN RIYA' ". Bukan hal yang demikian, Itu sebuah tipuan dari nafsu syaitan yang sangat menakutkan. Oleh karena itu. Hendaklah kita ini, tetap dalam kewaspadaan penuh terhadap tipu daya nafsu syaitan, termasuk juga ketika kita sedang melakukan kebaktian dan keta'atan, karena peran nafsua syaitan itu sangat samar dan halus dan berbahaya. Hati-hatilah Terhadap nafsu, karena nafsu, membuat perbuatan baik kita timbul menjadi riya'
RUBBAMAA DAKHALA 'ALAYKAR RIYYAA-U MIN HAYTSU LAA YANZHURUL KHALQA ILAYKA
Artinya: " Terkadang pula riya' itu masuk kedalam hati Anda dari arah, dimana orang lain, tidak dapat melihat Anda". Daripada itulah jagalah amal ibadah kita, jagalah diri kita, jagalah ungkapan kita, bila tidak dijaga, maka binasalah segala amal baik kita. Hati-hatilah terhadap nafsu bila ia menguasai seluruh anggota tubuh dan hati kita. Inilah yang dapat kami kutipkan. semoga kutipan ini, dapatlah kalian mengerti, agar beramal dengan ikhlas semata-mata, bukan pamer kehebatan ilmu atau sok protes ataupun riya' dalam ungkapan.
Komentar
Posting Komentar