Jika terlanjur berbuat dosa, janganlah menjadi penyebab Anda berputus asa untuk istiqamah kepada Tuhan, Mungkin hal ini sebagai dosa terakhir yang ditaqdirkan Tuhan kepada Anda.
Istiqamah dalam beribadah, jangan sampai terganggu dan lantaran seseorang tergelincir melakukan dosa dan kesalahan kecuali bila dosa itu dilakukan secara ceroboh dan terus-menerus, bahkan merasa senang dan bangga karena melakukan dosa.
Apabila seorang hamba tergelincir melakukan dosa, hendaklah ia segera bertaubat, jangan sampai hal itu membuatnya putus asa dari rahmat Allah, dan menyebabkan ke istiqamahannya dalam beribadah kepada Allah menjadi terganggu dan rusak.
Terus tidak mau lagi istiqamah beribadah kepada Allah, lantaran terlanjur melakukan dosa dan apabila ia masih melakukan dosa lagi, maka kita pun harus tetap terus-menerus bertaubat kepada Allah Ta'ala, karena bisa jadi Ketika Anda melakukan itu adalah saat hidup Anda yang terakhir. Bila Allah mengakhiri hidup Anda, sementara Anda berada dalam keadaan bertaubat, tentu hal ini, lebih baik bagi Anda, dan dosa Anda itu menjadi dosa yang terakhir bagi Anda, dan Anda pun wafat dalam keadaan sudah bertaubat.
Cukuplah kami sampaikan hal ini, agar kita selalu banyak beristiqamah. Karena beristiqamah kepada Allah Ta'ala itu, sangatlah penting dalam peribadatan Tanpa ada istiqamah, mana mungkin hati kita bisa tetap dan tenang dalam mengingat Allah Ta'ala. Adanya istiqamah itu, maka shalat kita mampu mendatangkan kekhusyu'an. Tanpa ada istiqamah, maka tidak akan ada kekhusyu'an dan penetapan hati. Istiqamah lah yang bisa menghilangkan keraguan dan keputus asaan hati kita.
Daripada itu, berbanyaklah mengingat Allah, dan mengucap istighfar kepada-Nya, agar segala perbuatan sia-sia akan berubah menjadi perbuatan yang baik, dan mendatangkan hati yang selalu beristiqamah.
Komentar
Posting Komentar