Allah Ta'ala memerintahkan kita agar merenungkan alam semesta. Dan Allah tidak mengizinkan kita berhenti karena mengetahui benda-benda alam semesta itu saja. Sebagaimana firman Allah Ta'ala : " Renungkanlah apa yang ada di langit,' Maka Allah membukakan pintu pemahaman (terhadap kekuasaan-Nya). Allah tidak menyatakan dalam firman-Nya : " Renungkanlah apa yang ada dilangit, 'agar tidak menunjukkan kamu akan wujud benda-benda itu."
Disini kita akan mengupas sedikit pemahaman tentang perenungan alam agar kita meyaqini bahwa Allah itu wujud zahir dan batin artinya : " Wujud-Nya ada, dikarenakan adanya alam semesta, maka berfikirlah dengan akal yang sehat dan hati yang jernih." Jadi, Allah memerintahkan kita ini yang meyaqini-Nya, agar kita merenungkan dan memikirkan alam ciptaan-Nya, dan bukan merenungi dan memikirkan Dzat Hakiki-Nya.Dan bukan pula semata-mata hanya untuk mengetahui esensi atau zat benda-benda itu saja. Tetapi intinya adalah : " UNTUK MENGETAHUI AKAN KEKUASAAN DAN WUJUD ALLAH TA'ALA "
Sebab Benda-benda alam semesta itu adalah : " MAKHLUQ CIPTAAN ALLAH YANG BERSIFAT RUSAK (FANA') " Jadi, jangan sampai kita sebagai manusia hamba Allah, tidak tertipu dengan makhluq ciptaan-Nya itu yang seakan-akan, benda itu ada dengan sendirinya atau berdiri-sendiri. Padahal, adanya benda-benda itu adalah : " SEBAGAI BUKTI AKAN ADANYA ALLAH YANG MENCIPTAKANNYA "
Di dalam kitab Lathaiful Minan, disebutkan bahwa : " Alam kebendaan itu, diciptakan bukan hanya sebagai obyek wisata dan pemandangan belaka. Tetapi, alam semesta diciptakan akan dijadikan sebagai bahan perenungan dan penelitian. Sehingga terkuaklah akan ke maha besaran dan kekuasaan Allah yang menciptakannya, bukan hanya sebatas mengetahui unsur-unsur dan substansi benda itu saja, tetapi sebenarnya juga " TEMUKANLAH DAN KENALI TUHAN YANG MENCIPTAKAN ALAM YANG BEGITU MENGAGUMKAN DAN MENAKJUBKAN ITU "
Allah Ta'ala berfirman : " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS. Al-Imran : 190)
QULIN ZHURUU MAA DZAA FIIS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAA TUGHNIIL AAYAATU WAN NADZURU 'AN QAWMIN LAA YU'MINUUN. " Katakanlah,Perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi. Tidaklah bermanfa'at tanda kekuasaan Allah, dan Rasul-Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus : 101)
Syaikh Ibnu Athaillah mengatakan : AL-AKWAANU TSAABITATUN BI ITSBAATIHI WA MAMHUWWATUN BI AHADIYYATI DZAATIH
Maksudnya :" Alam ini ada dan kokoh dikarenakan di adakan dan dikokohkan oleh Allah, dan alam ini lenyap dengan ke-Esaan Dzatullah.
Ketahuilah Alam kemakhluqkan dari sisi Dzat-Nya Allah adalah :" BERSIFAT ADAM (TIDAK ADA)." Tetapi ia menjadi ada dan kokoh karena adanya Allah Ta'ala.
Dia-lah Allah yang menciptakan dan mengokohkannya.Dan alam ini akan lenyap, karena ke-Esaan Dzat-Nya. Ke-Esaan Dzat-Nya itu, berarti bahwa :" ALLAH BERDIRI PADA DIRI-NYA SENDIRI "Tidak menempati ruang dan waktu, sebagaimana makhluq ciptaan-Nya. Dia- Allah berbeda dengan makhluq ciptaan-Nya. Dan segala makhluq ciptaan-Nya bersifat fana', rusak dan musnah. Sedangkan Allah adalah Dzat yang menciptakan bersifat Baqa'
Allah adalah Maha Esa dan Tunggal. Dia- tidak akan rusak, namun karena ke-Esaan-Nya jualah alam semesta ini akan lenyap dan hancur. Alam ini akan tetap dalam ketiadaannya, seandainya Allah tidak mengadakannya, namun alam ini, menjadi ada karena dijadikan oleh Allah Yang Maha Esa dan Tunggal. Dan alam ini, akan musnah juga karena ke-Esaan-Nya yang melenyapkan alam ini.
Semoga keterangan singkat ini, dapatlah kalian petik lagi isimya, agar dapat kita fahami dan merenungi, supaya kenal dan mengenal siapa Tuhan dan siapa hamba, termasuk perenungan alam semesta.
Komentar
Posting Komentar