Langsung ke konten utama

RENUNGKANLAH PENCIPTAAN ALAM SEMESTA


 Allah Ta'ala memerintahkan kita agar merenungkan alam semesta. Dan Allah tidak mengizinkan kita berhenti karena mengetahui benda-benda alam semesta itu saja. Sebagaimana firman Allah Ta'ala : " Renungkanlah apa yang ada di langit,' Maka Allah membukakan pintu pemahaman (terhadap kekuasaan-Nya). Allah tidak menyatakan dalam firman-Nya : " Renungkanlah apa yang ada dilangit, 'agar tidak menunjukkan kamu akan wujud benda-benda itu."

    Disini kita akan mengupas sedikit pemahaman tentang perenungan alam agar kita meyaqini bahwa Allah itu wujud zahir dan batin artinya : " Wujud-Nya ada, dikarenakan adanya alam semesta, maka berfikirlah dengan akal yang sehat dan hati yang jernih." Jadi, Allah memerintahkan kita ini yang meyaqini-Nya, agar kita merenungkan dan memikirkan alam ciptaan-Nya, dan bukan merenungi dan memikirkan Dzat Hakiki-Nya.Dan bukan pula semata-mata hanya untuk mengetahui esensi atau zat benda-benda itu saja. Tetapi intinya adalah : " UNTUK MENGETAHUI AKAN KEKUASAAN DAN WUJUD ALLAH TA'ALA "

       Sebab Benda-benda alam semesta itu adalah : " MAKHLUQ CIPTAAN ALLAH YANG BERSIFAT RUSAK (FANA') " Jadi, jangan sampai kita sebagai manusia hamba Allah, tidak tertipu dengan makhluq ciptaan-Nya itu yang seakan-akan, benda itu ada dengan sendirinya atau berdiri-sendiri. Padahal, adanya benda-benda itu adalah : " SEBAGAI BUKTI AKAN ADANYA ALLAH YANG MENCIPTAKANNYA "

      Di dalam kitab Lathaiful Minan, disebutkan bahwa : " Alam kebendaan itu, diciptakan bukan hanya sebagai obyek wisata dan pemandangan belaka. Tetapi, alam semesta diciptakan akan dijadikan sebagai bahan perenungan dan penelitian. Sehingga terkuaklah akan ke maha besaran dan kekuasaan Allah yang menciptakannya, bukan hanya sebatas mengetahui unsur-unsur dan substansi benda itu saja, tetapi sebenarnya juga " TEMUKANLAH DAN KENALI TUHAN YANG MENCIPTAKAN ALAM YANG BEGITU MENGAGUMKAN DAN MENAKJUBKAN ITU " 

           Allah Ta'ala berfirman : " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS. Al-Imran : 190)
QULIN ZHURUU MAA DZAA FIIS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAA TUGHNIIL AAYAATU WAN NADZURU 'AN QAWMIN LAA YU'MINUUN. " Katakanlah,Perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi. Tidaklah bermanfa'at tanda kekuasaan Allah, dan Rasul-Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus : 101)

             Syaikh Ibnu Athaillah mengatakan : AL-AKWAANU TSAABITATUN BI ITSBAATIHI WA MAMHUWWATUN BI AHADIYYATI DZAATIH
Maksudnya :" Alam ini ada dan kokoh dikarenakan di adakan dan dikokohkan oleh Allah, dan alam ini lenyap dengan ke-Esaan Dzatullah.
Ketahuilah Alam kemakhluqkan dari sisi Dzat-Nya Allah adalah :" BERSIFAT ADAM (TIDAK ADA)." Tetapi ia menjadi ada dan kokoh karena adanya Allah Ta'ala.

                  Dia-lah Allah yang menciptakan dan mengokohkannya.Dan alam ini akan lenyap, karena ke-Esaan Dzat-Nya. Ke-Esaan Dzat-Nya itu, berarti  bahwa :" ALLAH BERDIRI PADA DIRI-NYA SENDIRI "Tidak menempati ruang dan waktu, sebagaimana makhluq ciptaan-Nya. Dia- Allah berbeda dengan makhluq ciptaan-Nya. Dan segala makhluq ciptaan-Nya bersifat fana', rusak dan musnah. Sedangkan Allah adalah Dzat yang menciptakan bersifat Baqa'

           Allah adalah Maha Esa dan Tunggal. Dia- tidak akan rusak, namun karena ke-Esaan-Nya jualah alam semesta ini akan lenyap dan hancur. Alam ini akan tetap dalam ketiadaannya, seandainya Allah tidak mengadakannya, namun alam ini, menjadi ada karena dijadikan oleh Allah Yang Maha Esa dan Tunggal. Dan alam ini, akan musnah juga karena ke-Esaan-Nya yang melenyapkan alam ini.

          Semoga keterangan singkat ini, dapatlah kalian petik lagi isimya, agar dapat kita fahami dan merenungi, supaya kenal dan mengenal siapa Tuhan dan siapa hamba, termasuk perenungan alam semesta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...