Langsung ke konten utama

HARAPAN & ANGAN-ANGAN KOSONG


                Harapan adalah kehendak yang mesti diikuti dengan amal perbuatan, kalau tidak demikian maka Itu hanya angan-angan. Harapan merupakan sifat hamba yang menempati maqam yang mulia, di antara beberapa maqam Yaqin. Sifat  Raja'(harapan) akan membangkitkan seseorang untuk berkreasi dam beramal. Karena Orang yang mengharapkan sesuatu, tentu ia akan mencari dan berusaha untuk mendapatkannya secara sungguh-sungguh. Sedangkan orang yang takut terhadap sesuatu, tentu ia akan berlari menjauh dan menghindarinya.

         Sedangkan orang yang mengaku berharap akan rahmat dan anugerah Allah, sementara ia malas beramal dan berani melanggar larangan Allah, melakukan kema'siatan, maka Raja' semacam ini adalah "BOHONG (RAJA' KADZIB)", Dalam pandangan ulama yang demikian itu, bukanlah raja', tetapi "ANGAN-ANGAN KOSONG", Orang yang tenggelam dalam angan-angan kosongnya adalah ORANG YANG TERTIPU DAN DICELA OLEH ALLAH TA'ALA. Orang yang ceroboh dalam mencari kehidupan duniawi, tidak mengenal halal dan haram, karena terdorong oleh kecintaannya dengan dunia. Ia rela berbuat dosa dan melanggar larangan Allah. Sementara ia mengharap pengampunan dari Allah, tanpa mau menghentikan perbuatannya itu, dan tidak juga mau bertaubat dengan sungguh-sungguh maka " SUNGGUH IA ORANG YANG DUNGU DAN TERTIPU ".

Allah Ta'ala berfirman : FAKHALAFA MIN BA'DIHIM KHALFUN WA RITSUUL KITAABA YA'KHUDZUUNA 'ARADHA HAADZAAL ADNAA. WA YAQUULUUNA SAYUGHFARU LANAA WA IN YA'TIIHIM  'ARADHUN MITSLUHU YA'KHUDZUUH
Artinya : " Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Dan berkata " Kami akan diberi ampun, dan kelak jika datang kepada mereka harta benda sebanyak itu pula, niscaya mereka akan mengambilnya juga."
(QS. Al- A'raf : 169)

Ma'ruf Al-Karakhy berkata : " Menuntut syurga tanpa beramal, sama dengan berbuat dosa. Mengharap syafa'at tanpa sebab adalah Sangat tertipu. Begitu pula mengharapkan rahmat dari Yang Maha Memberi rahmat, tetapi tidak mau ta'at kepada-Nya adalah Suatu tindakan bodoh, Ia juga berkata Harapan kamu akan mendapatkan rahmat dari Tuhan, sementara kamu tidak menta'ati-Nya adalah Sebuah kehinaan dan tindakan bodoh".

                 Apapun kebaikan dan keta'atan dalam agama yang kita harapkan, tidak akan membuahkan hasil, bila ibadah dan amal agama itu, tidak dibuktikan dengan amal perbuatan secara ikhlas dan sungguh-sungguh. Ada yang mengatakan : Barangsiapa yang beranggapan bahwa berharap mendapatkan rahmat, sementara ia berbuat ceroboh, dan tidak beramal, itu benar, maka Sama halnya dengan berharap mendapatkan keuntungan didalam kubur, juga sama halnya dengan menyalakan api didalam lautan.

Rasulullah saw bersabda : ALKAYSU MAN DAANA NAFSAHU WA  'AMILA LIMAA BA'DAL MAWTI WAL 'AAJIZU MANIT TABA'A NAFSAHU WA TAMANNAA 'ALAA-LLAAHIL AMAANIYA
Artinya : "Orang pandai adalah orang yang mengoreksi dirinya, dan beramal untuk kepentingan setelah mati. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang suka mengikut nafsunya dan mengharapkan bermacam angan-angan kepada Allah (tanpa amal)".

Hasan Bashri berkata : "Ada kaum yang tertipu oleh angan-angan. Mereka menginginkan ampunan, sehingga mereka keluar dari dunia sedangkan mereka belum membawa kebaikan. Diantara mereka ada yang berkata :" Saya telah berbaik sangka kepada Allah ". Pengakuannya itu adalah kedustaan belaka, karena kalau ia sudah berbaik sangka kepada Allah, tentu ia membaguskan amal perbuatannya."

WA DZAALIKUM ZHANNUKUM ZHANANTUM BI RABBIKUM ARDAA KUM FA-ASHBAHTUM MINAL KHAASIRIIN
Artinya : " Dan yang demikian itu adalah prasangkaanmu yang telah kamu sangkakan kepada Tuhan-mu. Dia- telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang yang merugi." (QS. Fushshilat : 23)

Kemudian Hasan juga berpesan "Wahai hamba Allah, Takutlah kamu terhadap angan-angan kosong. Karena angan-angan palsu semacam itu, akan mencampakkan kamu pada kebinasaan. Demi Allah !! ALLAH tidak akan memberikan seseorang sesuatu kebaikan, dikarenakan angan-angan kosong, baik untuk kehidupan dunia maupun akherat". Nah,Semoga dengan keterangan diatas, dapat mendorong hati kita untuk selalu berbaik sangka kepada Allah. Agar segala harapan serta niat dalam tujuan ibadah ataupun dalam cita-cita, mestilah kita tanamkan ikhlas, ridha dan Tawakkal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

JANGAN HANYUT DAN TERTIPU OLEH PUJIAN

                           Pujian adalah suatu penghalang seorang hamba yang hendak menetapkan hatinya untuk khusyu' kepada Allah, maka perlu kita waspadai diri kita atas pujian manusia.  Ingatlah, tipu daya pujian dapat merusak imannya yang bertauhid, karena orang yang beriman itu, bila ia mendapat pujian, tentu ia merasa takut kepada Allah, dan tentu pujian itu menghalangi suatu perjalanan dirinya tuk menuju hadirat-Nya.  Daripada itu, berdo'alah jika Anda dipuji, agar pujian itu tidak singgah kedalam hati.  Bila hanyut dan tertipu oleh pujian, maka itu sebagai tindakan yang membahayakan hatinya. AJHALUN NAASI MAN TARAKA YAQIINA MAA 'INDAHU LI-ZHANNI MAA 'INDAN NAAS Artinya : " Manusia yang paling bodoh itulah yang suka mengabaikan keyaqinan yang ada pada dirinya. Karena mengikuti dugaan yang ada pada orang lain." Ingatlah! Hanyut dan tertipu dengan pujian dan sanjungan manusia a...