Ketika Allah menumbuhkan perasaan jemu dihatimu terhadap makhluq-makhluq-Nya, Sesungguhnya Allah menghendaki dan membuka pintu kemesraan untukmu dengan-Nya. Ketika Allah membuka pintu kenyamanan dan bermesra bersama-Nya, maka Akan tumbuh dihati seseorang itu, perasaan jemu dan bosan dengan makhluq-makhluq-Nya. Oleh karenanya ada yang mengatakan, rasa nyaman dan bersenang-senang dengan manusia dan makhluq, itu merupakan kerugian dan kebangkrutan seseorang. Apabila pintu bermesraaan bersama Allah sudah terbuka bagi kita, maka Kita akan merasakan tidak nyaman, dan jenuh dengan semua alam kemakhluqkan yang menjadi pengganggu kemesraan kita dengan Tuhan. Tidak ada sesuatupun yang memuaskan kita selain menjalin kemesraan dengan-Nya
Abu Yazid Al-Busthami berkata : " Ketika aneka keajaiban itu muncul dihadapan seorang hamba, dan terbukanya pesona alam malakut yang tinggi, maka dikatakan padanya : " Apakah kamu tertarik dan terpesona dengam keajaiban dan keindahan pemandangan yang tervisualisasi itu? "Ia lalu menjawab : "Aku belum melihat satu keindahan pun". Lalu dikatakan padanya : "Sungguh kamu sebagai hamba Allah yang sejati".
Ketahuilah oleh kalian, Apabila seorang hamba itu mencapai sifat seperti ini, maka itu sebagai tanda bahwa "Ia sudah sampai kehadirat Tuhan Yang Maha Suci ".
MATAA ATHLAQA LISAANAKA BITH THALABI FA'LAM ANNAHU YURIIDU AN YU'THIYAKA
Artinya : "Bila Allah menggerakkan lisanmu untuk berdzikir memohon kepadanya, ketahuilah bahwa Itulah tanda Allah menghendaki mengabulkan permintaanmu".
Bila Allah menggerakkan lisan kita untuk berdo'a, itu berarti, Allah melepas pengikat lisan kita yang menyebabkan kita tidak merasa butuh (kaya). Dan tidak melihat adanya kefakiran terhadap harta. Ketika ikatan lisan kita terlepas, maka kita diperlihatkan akan kefakiran dan kebutuhan kita, sehingga mendorong kita untuk berdo'a hanya kepada Allah dengan penuh khusyu' dan tawadhu' sebagai do'a hamba yang benar-benar butuh dan terdesak. Dengan begitu, maka do'a tentu menjadi terkabul karena kebenaran janji Allah untuk mengabulkan permohonan hamba-Nya yang benar-benar butuh dan terdesak. Sungguh Allah tidak akan pernah mengingkari janji.
Firman Allah Ta'ala : WA IDZAA SA-ALAKA 'IBAADII 'ANNII FA-INNII QARIIBUN DA'WATAD DAA'I IDZAA DA'AAN
Artinya : "Dan bila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku- adalah dekat. Aku- mengabulkan permohonan orang yang mendo'a bila ia berdo'a kepada-Ku".
(QS. Al-Baqarah : 186)
WA QALAA RABBUKUMUD 'UUNII ASTAJIB LAKUM
Artinya : " Dan berfiman Tuhan-mu : " Berdo'alah kepada-Ku, pasti akan Aku- kabulkan bagimu."
(QS. Al-Mu'min : 60)
Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abullah bin Umar ra. Dari Nabi saw. Sesungguhnya Beliau bersabda : MAN ADZINA LAHU FID DU'AA-I MINKUM FUTIHAT LAHU ABWAABUR RAHMATU WA MAA YAS-ALULLAAHA SYAI-AN QATTUN AHABBA ILAYHI MIN AN YAS-ALAL 'AFWA WAL 'AAFIYATA FID DUNYAA WAL AKHIRAH
Artinya : " Barangsiapa diantaramu yang di izinkan oleh Allah berdo'a, niscaya akan dibukakan pintu-pintu rahmat baginya. Dan tidaklah seorang hamba meminta sesuatupun kepada Allah yang lebih disukai-Nya daripada ia meminta ampunan dan kesejahteraan didunia dan akhirat."
Sabda Nabi saw lagi : MAN U'THIYAD DU'AA-A LAM YUHRAMUL HIJAABAH
Artinya : " Barangsiapa yang diberi berdo'a, berarti tidak terhalang untuk diterima."
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Bahwa Rasulullah saw bersabda : "Apabila Allah mencintai seorang hamba, mak diberinya ia cobaan dan ujian. Ketika berdo'a memohon kepada Allah, malaikat berkata : "Suara orang yang sudah terkenal". Lalu malaikat Jibril berkata : "Wahai Tuhan-ku, itu suara si Fulan memohon, hendaklah kiranya Engkau berkenan mengabulkan permohonannya". Allah berfirman : "Biarkanlah hamba-Ku itu, Aku suka mendengar suaranya". Ketika hamba itu berkata : " Ya Tuhan-ku". Allah menjawab : " Ya, Aku- dengar dan Aku- sambut permohonanmu wahai hamba-Ku yang Aku sukai. Tidaklah kamu berdo'a memohon sesuatu kepada-Ku, tentu Aku kabulkan. Dan tidaklah kamu meminta sesuatu, tentu Aku- akan memberi. Hanya saja pengabulan atas permintaanmu itu adakalanya Aku- berikan segera, adakalanya Aku-jadikan simpanan untukmu disisi-Ku. Yang akan Aku- berikan pada saat yang sangat tepat, atau adakalanya Aku jadikan sebagai penangkal bahaya yang lebih besar dari sekedar yang kamu inginkan". Ketahuilah, Orang arif tidak akan kunjung hilang rasa butuhnya kepada allah, dan tidak ada tempat bersandar baginya kecuali kepada Allah semata.
Komentar
Posting Komentar