Barangsiapa yang mampu melihat rahasia-rahasia manusia, sedang ia sendiri tidak bersikap seperti yang dirahmati oleh Allah kepadanya, maka Rahasia yang diketahuinya itu, akan menjadi fitnah baginya. Dan menjadi sebab datangnya bahaya baginya sendiri. Orang yang dapat mengetahui rahasia-rahasia orang lain, sementara ia tidak bisa berakhlaq dengan penuh kasih sayang, sebagaimana sayangnya Allah kepada hamba-Nya yaitu Mau mema'afkan orang-orang yang bersalah dan berdosa, menghalalkan kezhaliman orang lain dan mema'afkan orang-orang bodoh, serta berlaku baik dan penuh kasih sayang kepada semua hamba Allah. Maka PENGETAHUANNYA TERHADAP RAHASIA ORANG LAIN ITU, HANYALAH AKAN MENJADI FITNAH BAGINYA. Dia akan merasa ujub dan sombong, merasa hebat karena bisa mengetahui rahasia orang lain. Sikap seperti ini, sangat berbahaya, dan merupakan fitnah yang sangat besar yang mengantarkan pada kebinasaan dan kehancuran dirinya sendiri.
Rasulullah saw. bersabda:
LAA TUNZA'UR RAHMATU ILLAA MIN QALBIN SYAQIYYIN
Artinya : " Tidaklah rahmat itu dicabut, kecuali dari hati yang celaka."
Didalam hadits Abdullah bin Amr bin Ash ra. yang diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa Beliau saw. bersabda :
ARRAAHIMUUNA YARHAMUHUMUR RAHMAANU, IRHAMUU MAN FIL ARDHI YARHAMKUM MAN FIS SAMAA-I
Artinya : " Orang-orang yang pengasih itu, dikasihi Allah Yang Maha Pengasih.
Kasihanilah makhluq yang ada dibumi, tentu kamu akan dikasihi oleh orang yang ada dilangit."
Diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim as. pernah tergerak dalam hati kecilnya, seoalah-olah ia sangat belas kasih terhadap makhluq, maka diangkatlah Beliau as. oleh Allah kesuatu tempat untuk dapat melihat penduduk bumi dan segala perbuatan mereka. Ketika Beliau as. melihat berbagai macam perbuatan-perbuatan hamba-hamba Allah, Beliau as. berdo'a : " Ya Allah, Binasakanlah mereka orang-orang yang durhaka itu". Lalu Allah Ta'ala menjawab dalam firman-Nya : " Aku- lebih mengasihani hamba-Ku daripada kamu. Hai Ibrahim, Turunlah kamu hai Ibrahim dari tempat yang mulia itu, sebab mereka mungkin akan segera bertaubat dan kembali kepada-Ku."
Sahabat Ali bin Abi Thalib ra. menjelaskan sabda Nabi Muhammad saw. : " Ketika Allah memperlihatkan Kepada Nabi Ibrahim as. kekuasaan-Nya dilangit dan dibumi, tiba-tiba Nabi Ibrahim as. melihat penduduk bumi sedang berbuat maksiat, serta merta Nabi Ibrahim berkata : " Binasalah orang-orang itu". Mendengar ucapan Nabi Ibrahim itu, Allah Ta'ala mengingatkan Nabi Ibrahim. " Wahai Ibrahim... Setiap ucapanmu selalu terkabul, maka janganlah kamu gunakan untuk membinasakan manusia. Mereka adalah hamba-hamba-Ku. Sebab perbuatan mereka itu ada beberapa kemungkinan. Mungkin mereka akan bertaubat. Lalu Aku- ampuni mereka, atau Aku- lahirkan dari mereka keturunan yang baik-baik yang selalu bertasbih kepada-Ku, atau mereka itu sadar dan kembali kepada-Ku. Dan tergantung kepada-Ku. Aku mengampuni mereka atau menghukum mereka itu."
Nah,Semoga Apa yang dikutipkan ini, dapatlah Anda disini memahaminya, agar berbuat baik terhadap manusia itu sangatlah penting. Berakhlaqlah baik, santun dan ramah. Atas tindak laku dalam pergaulan. Akhlaqul karimah adalah akhlaqnya Rasulullah saw yang datang dari Allah Ta'ala. Bila Anda berlaku baik terhadap sesama, maka Anda akan dicintai oleh Allah, dan rahasia keburukan seseorang akan terbuka dan akan diketahui, namun janganlah Anda telah mengetahui rahasia seseorang itu, lalu Anda marah dan mengutuk, sesungguhnya rahasia mengungkap suatu rahasia seseorang, itu datangnya dari laku kebaikan Anda dan kasih sayang Anda terhadap sesama bila disertai ta'at dan patuh perintah Allah, sesuai dengan perbuatan amal Anda. Rahasia pengungkapan itu, datangnya dari sifat kemuliaan Allah Ta'ala. Semoga pelajaran ini dapat Anda resapi agar hidup selalu berakhlaq mulia inilah ciri-ciri dari salah satu derajat Insan Kamil.
Komentar
Posting Komentar