Langsung ke konten utama

MELIPAT DUNIA MENDEKATI AKHIRAT



                Hakikat pelipatan adalah Terlipatnya jarak dunia ini bagimu, sehingga kamu melihat akhirat itu, begitu dekat kepadamu dari dirimu sendiri. Melipat jarak perjalanan kehidupan dunia artinya adalah Memandang begitu dekat perjalanan seorang hamba dengan akhirat. Seorang hamba itu, harus mampu menggambarkan hubungan dirinya dengan akhirat dalam satu perjalanan singkat dalam keyaqinan hatinya. Dengan demikian, seorang hamba akan melihat perjalanannya keakhirat sangat dekat. Bahkan lebih dekat dari dirinya sendiri. Ia harus dapat menyaksikan bahwa Peristiwa dunia ini, benar-benas peristiwa yang fana' dan keramaian yang menipu.

                 Ketika kita terpesona dan tergoda oleh pengaruh dunia, maka Kita tenggelam kedalam lautan yang sangat dalam. Ketahuilah,Peranan keyaqinan kita ini terhadap suara iman, akan sangat besar bagi pembentukan pribadi kita yang tidak mudah tergoda. Cara tepat yang mesti kita tempuh itu adalah "TERUS-MENERUS MENINGKATKAN IBADAH KITA YANG LEBIH BAIK DAN BERKUALITAS". Hamba Allah yang kuat imannya akan menempatkan semua godaan dan tipuan itu sebagai pelajaran dan peringatan berharga bagi dirinya.

                Nah Daripada itu, kita harus memiliki cahaya keyaqinan yaitu Nur Iman dalam Qalbu kita. Sehingga kita mampu menutupi gemerlapan dunia yang menggoda dihadapan kita. Cahaya Iman didalam diri kita ini, itulah yang akan membawa dan memberi kita kesempatan yang besar, untuk menyaksikan (syuhud) Raja Yang Maha Agung yaitu ALLAH, yang kelak memberikan kita rahmat dan anugerah-Nya di alam akhirat melebihi segala yang kita saksikan didunia ini. Sedangkan orang yang tidak terbit nur iman dari dalam qalbunya itu, maka Dia tidak akan dapat menyaksikan (syuhud)  Raja Yang Maha Agung (Allah). Ia akan mudah tergoda oleh gemerlapan dunia. Ia sangat cinta kepada dunia, dan menyimpan harta dunia itu didalam hatinya. Sehingga hatinya tertutup, tidak mampu melihat " NURULLAH ". Dengan demikian, dia semakian jauh dengan Allah Ta'ala. Dan perjalanannya itu menuju akhirat pun melampaui perjalanan yang sangat jauh pula. Sehingga, jadilah dia sebagai orang yang tidak ada nilainya sama sekali dihadapan Allah Ta'ala.

                       Mengenai perkara ini, dijelaskan lebih mendalam lagi bahwa " Seandainya Nur iman itu sudah terbit dan terang didalam hati kita, tentu kita akan mampu melihat akhirat itu lebih dekat kepada kita daripada jarak perjalanan yang kita tempuh menuju padanya. Dan tentu kita juga akan dapat melihat dunia yang zahirnya terlihat begitu indah dan menawan itu. "Sungguh" diliputi oleh kesuraman, kegelapan dan kebinasaan". Ingatlah !! Dengan ibadah yang ikhlas hatinya, itulah yang diterbitkan akar iman, dan akan diberi Nur Ilahiah kepada hatinya, agar terpancar, dan terbit menuju hakikat perjalanan yang ingin disaksikan. Dan Ingat kata-kata dibawah ini : Menerima pemberian dari orang lain, itu bisa menjadi penghalang kalian. Sedangkan mengelakkan karena Allah, itulah yang lebih baik bagi kalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

JANGAN HANYUT DAN TERTIPU OLEH PUJIAN

                           Pujian adalah suatu penghalang seorang hamba yang hendak menetapkan hatinya untuk khusyu' kepada Allah, maka perlu kita waspadai diri kita atas pujian manusia.  Ingatlah, tipu daya pujian dapat merusak imannya yang bertauhid, karena orang yang beriman itu, bila ia mendapat pujian, tentu ia merasa takut kepada Allah, dan tentu pujian itu menghalangi suatu perjalanan dirinya tuk menuju hadirat-Nya.  Daripada itu, berdo'alah jika Anda dipuji, agar pujian itu tidak singgah kedalam hati.  Bila hanyut dan tertipu oleh pujian, maka itu sebagai tindakan yang membahayakan hatinya. AJHALUN NAASI MAN TARAKA YAQIINA MAA 'INDAHU LI-ZHANNI MAA 'INDAN NAAS Artinya : " Manusia yang paling bodoh itulah yang suka mengabaikan keyaqinan yang ada pada dirinya. Karena mengikuti dugaan yang ada pada orang lain." Ingatlah! Hanyut dan tertipu dengan pujian dan sanjungan manusia a...