Maha Agung Tuhan kami, yang menjadikan seorang hamba beramal secara
langsung, dan memberi pembalasan kelak diakhirat. Ketahuilah !! Pembalasan
Allah itu terhadap para hamba-Nya yang beramal, tidak hanya khusus diberikan
diakhirat saja, tetapi Bisa jadi Allah membalasnya itu, langsung didunia ini
juga, terutama bagi para wali yang menjadi kekasi Allah Ta'ala. Semua itu adalah
KARENA DEKATNYA SEORANG HAMBA DENGAN TUHAN NYA.
Ia mendapat kehormatan untuk menerima rahmat dan anugerah Allah didunia
ini juga, dan kelak akan memperolehnya berlipat ganda diakhirat. Yang demikian
itu Merupakan anugerah terbesar dari Allah, dan berkat kemurahan-Nya. Juga
sekaligus sebagai indikasi bahwa : AMAL
IBADAH ORANG TERSEBUT, DITERIMA OLEH ALLAH, DAN SEBAGAI PENDORONG SEMANGAT
UNTUK TERUS BERIBADAH LEBIH BANYAK DAN BERKUALITAS SERTA LEBIH MENDEKATKAN DIRI
KEPADA-NYA.
Syaikh Ibnu Athaillah mengatakan : KAFAA MIN JAZAA-IHI IYYAAKA 'ALAATH
THAA'ATI AN RADHIYAKA LAHAA AHLAA.
Artinya : " Cukup Allah yang memberi pahala atas keta'atanmu,
sebab : Dia- telah ridha kepadamu sebagai orang yang ahli ibadah."
Pernyataan tsb sebagai penjelasan tentang balasan Allah kepada para
hamba-Nya yang disegerakan diberikan didunia. Ini merupakan karunia terbesar dari Allah kepada hamba-hamba-Nya yang
ahli ibadah. Hamba yang mendahulukan Allah, dari kepentingan duniawi. Selain
itu Adalah : BUAH KETA'ATAN KEPADA ALLAH SECARA IKHLAS. Sudah menjadi suatu
keni'matan bagi seorang hamba. Dan keni'matan itu, juga merupakan pahala dan
rahmat yang terbesar dari Allah baginya.
Bagi hamba Allah yang shaleh, besar merasa syukurnya bila didunia ini,
ia menerima rahmat dan anugerah-Nya. Berupa pahala amal ibadahnya, sebelum ia
memasuki negeri akhirat. Dan mendapatkan balasan yang lebih besar. Maksud
pemberian Allah itu adalah : Agar ia selalu bertaqarrub kepada Allah, serta
memanfa'atkan semua rahmat Allah untuk meningkatkan amal ibadahnya.
Kemudian Syaikh Ibnu Athaillah mengatakan : KAFAAL 'AAMILIINA JAZAA-AN
MAA HUWA FAATIHUHU 'ALAA QULUUBIHIM FII THAA'ATIHI WA MAA HUWA MUURIDUHU
'ALAYHIM MIN WUJUUDI MU-AANASATIH.
Artinya : " Cukuplah sebagai pembalasan Allah bagi orang-orang
yang beramal. Dengan perkenan Allah yang membukakan kedalam hatinya kegemaran
melaksanakan ibadah. Dan memberikan mereka ketentraman hati dalam menjalankan
keta'atan."
Perkataan ini, juga sebagai penjelasan atas anugerah dan kehormatan
Allah yang diberikan kepada para hamba-Nya sebagai balasan terhadap amal ibadah
yang disegerakan oleh Allah itu didunia. Balasan itu berupa, dibukanya pintu
kema'rifatan. Dan didatangkannya anugerah besar didalam hatinya, berupa
berbagai kehalusan dan rahasia keghaiban, serta ketenangan, kedamaian dan
kenyamanan berada di hadirat Allah Yang Maha Suci.
Yang seperti ini, Merupakan wujud dari keridha'an Allah yang sangat
besar, yang tidak terungguli oleh bentuk balasan apapun. Inilah suatu pemberian
dari Ilahiah, sebagai ganjaran yang amat mulia, agar dapat dini'mati dalam
hatinya. Pembalasan Allah itu adalah : " SUATU PERASAAN HALUS YANG
BERNILAI ". Inilah keridha'an Ilahi dikarenakan bertaqarrubnya si hamba
itu kepada Allah dalam keta'atannya. Pemberian rahmat Allah itu sebenarnya
adalah : " JANNAH ". Tidak ada yang melebihi syurga itu, hanyalah
ni'mat seorang hamba yang beribadah sajalah yang akan melebihi syurga itu.
Nah Apa yang barusan kami jelaskan semua ini adalah untuk mendapatkan
keridha'an Allah diwaktu kita beramal dengan secara ikhlas. Bila kita ikhlas
beramal karena Allah secara Istiqamah dan khusuk, maka kita akan mendapatkan
ni'matnya beribadah itu. Itulah syurga keni'matan. Syurga keni'matan bersama
Allah. Inilah yang digunakan para ahli ibadah yang berma'rifat.
Komentar
Posting Komentar