Apabila Allah hendak memberi karunia kepada Anda, Dia- akan menunjukkan
belas-kasih-Nya kepada Anda. Apabila Allah menahan karunia-Nya kepada Anda,
maka Dia- akan menunjukkan kekuasaan-Nya kepada Anda. Atas semua itu, Allah
ingin memperkenalkan Diri-Nya kepada Anda, dan menghadapkan wujud kehalusan-Nya
kepada Anda.
Ungkapan diatas tadi adalah menjadi keharusan kita sebagai hamba untuk
mengenal Allah, dan mengetahui sifat-sifat-Nya yang agung, dan nama-nama-Nya
yang baik lagi mulia. Tidak ada jalan lain bagi kita untuk mengenal dan
mengetahui Allah, kecuali DENGAN JALAN
ALLAH MEMPERKENALKAN DIRI-NYA KEPADA KITA, DAN KITA BERKEINGINAN UNTUK
MENGENAL-NYA. Yang demikian Ini merupakan jalan untuk ma'rifat kepada Allah
Ta'ala.
Pada lazimnya, kita baru mengenal Allah, apabila sudah diturunkan
kepada kita bencana dan hukuman. Bencana dan hukuman itu yang diturunkan Allah
pada kita itu adalah SEBAGAI PERINGATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KITA. Mengenai
perkara ini Ada dua macam yaitu :
1. Pemberian yang sesuai dengan kehendak dan kemauan kita. Dengan
karunia itu, Allah berkeinginan hendak membuktikan dan menunjukkan kebaikan-Nya
kepada kita. Kemurahan, kehalusan, keadilan dan kasih-sayang-Nya. Atau yang
sesuai dengan sifat-sifat-Nya, dan nama-nama-Nya yang baik dan sempurna.
2. Penolakan yang sesuai pula dengan sikap sert tabi'at kita.Dengan
penolakan ini... Allah hendak menunjukkan kepada kita keperkasaan dan
kekuasaan-Nya. Juga Allah menunjukkan bahwa : DIA- TIDAK BERGANTUNG DAN TERIKAT OLEH
KEHENDAK DAN KEMAUAN MANUSIA DAN MAKHLUQ LAINNYA . Karena, Dia- Adalah : ALLAHUL
KHALIQUL QADIIR, Maha Memelihara dan berkehendak.
Seharusnya Kita tidak membedakan antara kedua kondisi itu. Jika kita
ingin mengenal Tuhan kita, janganlah kita terbawa oleh kepentingan dan
keperluan menurut kehendak kita sendiri. Karena Ketika Allah menahan pemberian
dari kita, pada hakikatnya itu adalah MENGANDUNG ANUGERAH YANG BESAR BAGI KITA.
Kedua kondisi itu. Tetap sebagai anugerah bila kita mampu memahaminya. Karena
perkara itu, adalah MERUPAKAN WUJUD KEKUASAAN DAN KEHALUSAN KEHENDAK ALLAH
'AZZA WA JALLA.
INNAMA YU'LIMUKAL MAN'U LI'ADAMI FAHMIKA 'ANILLAAHI FIIHI
Artinya : " Sebenarnya yang membuat kamu sakit dan bersedih atas
penolakan Allah terhadap permintaanmu, hanyalah karena kamu sendiri yan belum
mengerti hikmah yang tersembunyi didalamnya " Maka, dengan demikian, Sesungguhnya
penolakan dan pemberian Allah itu pada kita, sebenarnya pada pada hakikatnya
adalah : " SAMA-SAMA SEBAGAI ANUGERAH DAN KENI'MATAN YANG TERBESAR "
Sebagaimana yang telah kami jelaskan diatas tadi. Tetapi Yang
terpenting bagi kita sebagai hamba adalah : TETAP BERIBADAH DAN TERUS TA'AT.
DAN SEMAKIN MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH DALAM MENGHADAPI KONDISI YANG KEDUA
TADI. Jangan sampai kita merasa sakit dan bersedih, ketika permintaan kita itu
ditolak. Dan seakan tidak dikabulkan dalam pandangan mata zahir kita. Dan
jangan pula kita terhanyut dalam kesenangan, ketika secara zahiriah permintaan
dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Akhir dari kami dalam kutipan ini : " INGAT !! Ketika kefakiran itu mengenai orang yang
fakir, maka hendaklah ia bersikap pertama :
1. Hendaklah kefakiran itu, memperkuat keyaqinan dan keimanan Anda
kepada Allah Ta'ala.
2. Hendaklah Anda bersyukur kepada Allah, karena : Anda akan terhindar
dari musibah dan bencana yang menimpa orang-orang kaya disebabkan karena
kekayaannya.
Belum sempurna kefakiran Anda itu, sebelum Anda memandang kepada Allah
dengan pandangan yang lebih baik atas kefakiran yang menimpa Anda itu, daripada
ketika diberi kekayaan. Anda dapat merasakan manis dan ni'matnya tidak
mendapatkan pemberian. Bahkan Anda tidak dapat merasakan keni'matan dalam
menghadapi pemberianBahkan Anda tidak dapat merasakan keni'matan dalam
menghadapi pemberian. Apapun kondisi yang dialami oleh Anda, baik ketika diberi
ataupun pada saat ditolak atau tidak mendapatkan pemberian, maka ANDA TETAPLAH BERIBADAH YANG BAIK DAN TERUS
MENINGKATKAN KETA'ATAN DAN IBADAH ANDA KEPADA ALLAH TA'ALA.
Komentar
Posting Komentar