Langsung ke konten utama

PERJUANGAN MENGHADAPI HAWA NAFSU


           Seandainya tidak ada medan perjuangan melawan hawa nafsu, pasti tidak dapat terbukti perjalanan orang-orang yang menuju kepada Allah, karena memang tidak ada jarak antara Anda dengan Allah yang dapat ditempuh dengan kendaraan, juga tidak ada pemutusan antara Anda dengan Allah, sehingga perlu disambung oleh hubungan Anda. Bertemu lagi kita disini agar Anda sekalian memahami perkara apa yang kami sampaikan dan dapat Anda juga pelajari sebagai modal menghadapi hawa nafsu.... Para hamba Allah yang di muliakan... Yang dimaksud perjalanan menuju kepada Allah ialah dengan memutuskan segala rintangan hawa nafsu dan adat kebiasaan yang menghambatnya. Tidak mungkin hati nurani dapat hidup dan bersinar kecuali setelah mematikan pengaruh hawa nafsu. Ni'mat yang terbesar ialah bila telah dapat bebas dari pengaruh hawa nafsu, sebab hawa nafsu itu sebagai kabut tebal yang menjadi penghalang antara engkau dengan Allah Ta'ala. Hawa nafsu merupakan hijab yang paling besar antara seorang hamba dengan Allah. Dengan perjuangan keras mengalahkan dan menghancurkan kehendaknya,  kebahagiaan perjumpaan dengan Allah bermakna benar.

Hatim Al-Asham berkata, barangsiapa yang akan masuk golongan kami harus dapat membunuh hawa nafsuhnya 4x yaitu :
1. Mati merah yaitu menahan dan  mengendalikan hawa nafsu.
2. Mati hitam yaitu sabar dan tabah menanggung gangguan orang lain yang menyakitkan.
3. Mati putih yaitu tahan lapar.
4. Dan mati hijau yaitu menghindari kemewahan hidup dan memakai pakaian yang sangat sederhana.

            Sebagian orang arifillah ada yang berkata " Tidak mungkin dapat terlepas belenggu hawa nafsu kecuali dengan memperhatikan dan melaksanakan ajaran-ajaran syari'at zahir dan batin, tanpa mengurangi atau berlebihan, tanpa teledor dan tidak malas."

                 Semoga keterangan singkat dari kami ini, dapat Anda fahami karena perang yang terbesar pada diri kita adalah hawa nafsu. Seringkali kita dengar dimedia atau da'wah, selalu menyampaikan perkara tentang memerangi hawa nafsu. Nah.... semoga kita dapat memerangi nafsu yang ada pada diri kita dengan cara memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah Ta'ala.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...