Langsung ke konten utama

PUJIAN DAN CINTA


       Seorang mukmin suka sibuk memuji syukur kepada Allah, agar tidak sempat memandang  atas memuji diri sendiri, sebagaimana ia sibuk menunaikan kewajiban- kewajiban terhadap Allah, agar ia lupa dan tidak menyebut- mnyebut kepentingan dirinya. Salam dari kami yang menyapa Anda disini, semoga Anda dalam limpahan rahmat dari Allah dan diberi kesehatan serta umur panjang.

                 Memuji diri, disebabkan merasa telah berbuat amal kebaikan, sedangkan hakikat mukmin itu, tidak merasa mempunyai kebaikan sendiri, karena dia tidak memandang kebaikan itu dari dirinya, tetapi hanya semata-mata dan anugerah Allah. Sebagaiana ia lupa kepentingan diri sendiri, karena sibuk menunaikan kewajiban- kewajibannya terhadap Allah Ta'ala.

LAYSAL MUHIBBUL LADZII YARJUU MIN MAHBUUBIHI  'IWADHAN  AW YATHLABU MINHU GHARADHAN FAA-INNAL MUHIBBU MAN YABDZULU LAKA LAYSAL MUHIBBU MAN TABDZULU LAHU
Artinya : " Bukanlah orang yang mencintai itu, orang yang meminta pengganti atau upah dari yang dicintai. Tetapi sebenarnya orang yang cinta Anda itu, dialah yang berkorban untuk Anda, bukan orang yang meminta Anda berkorban untuknya."

             Cinta menjadi pendorong bagi seseorang untuk berkorban segala yang dimilikinya, demi kesenangan dan keridhaan kekasih yang dicintainya, tanpa menghitung kerugian dan tidak pula mengharapkan imbalan. Hal seperti ini, merupakan kelaziman bagi orang yang mengaku cinta, karena yang terpenting adalah kekasihnya senang dan bahagia. Kerelaan dan kesukaan kekasih yang dicintainya, itulah yang membahagiakan dan yang menyenangkannya. Ia tidak memperhatikan  kepentingan dirinya, tetapi kepentingan kekasihnya. HAKIKAT CINTA ITU, BILA ANDA TELAH DAPAT MEMBERIKAN SELURUH YANG ANDA MILIKI KEPADA YANG ANDA CINTA, SEHINGGA TIDAK ADA APAPUN YANG TERSISA BAGI ANDA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUSYU' DAN HUDHUR

"Sungguh, berbahagialah orang-orang mu'min yakni mereka  yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun 23 : 1-2)           Disini kita mengutip lagi tentang khusyu' dan hudhur, agar Anda memahami tentang maksud makna arti kedua ini, biar Anda jelas apa itu khusyu' dan apa itu hudhur. Mari simak kembali, biar Anda puas memahami maksudnya. KHUSYU' Ketahuilah, Banyak para ulama kita yang beda pendapat memaknai khusyuk itu pendapat pertama menyebut bahwa Khusyu' dalam shalat bisa diperoleh dengan memejamkan mata, merendahkan suara, dan tidak melirik kekanan dan kekiri. Pendapat yang lain mengatakan bahwa Bila shalat sudah dimulai hendaklah ia tidak mempedulikan disekelilingnya, atau tidak ada orang sebelah kanannya maupun disebelah kirinya, serta menganggap tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting selain shalat. Pendapat yang lain pula mengatakan bahwa Khusyu' dapat dicapai dengan mengerahkan ingatan hanya pada Allah dengan seg...

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...