Langsung ke konten utama

Postingan

DUA KENI'MATAN BESAR

Dua macam keni'matan. Tiada satu makhluq pun yang terlepas dari keduanya, yaitu Ni'mat ciptaan (al-ijad). Dan ni'mat kelestarian (al-imdad). Disini sedikit kami menguraikan tentang dua hal macam keni'matan yang Allah berikan kepada kita. Nikmat penciptaan (al-ijad) dan ni'mat pemeliharaan atau pelestarian (al-imdad) adalah   Merupakan dua ni'mat yang biasa dibutuhkan oleh setiap yang maujud. Dengan ni'mat penciptaan (al-ijad), membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Setelah sesuatu tercipta, maka pasti membutuhkan pemeliharaan, pengembangan dan pelestarian akan keberadaan dan eksistensinya. Itulah ni'mat " al-imdad ". AN'AMA 'ALAYKA AWWALAN BIL IIJAADI WA TSAANIIHAA BI TAWAALIIL IMDAADI. Artinya :   " Kenik'matan dari Allah Ta'ala yang pertama adalah Ni'mat ijad. Seterusnya adalah ni'mat imdad, yang terus-menerus disempurnakan." Ketahuilah, Wujud dari segala yang diciptakan (makhluq), te...

KETIKA DOSA SEBAGAI PENYEBAB SAMPAI KEHADIRAT ALLAH

                    Mungkin Allah telah membuka pintu keta'atan bagimu, tetapi belum dibukakan pintu pengabulan bagimu. Bisa jadi Allah membiarkanmu berbuat dosa, ketika dosa itu sebagai penyebab kamu sampai kehadirat-Nya. Ketahuilah, Seharusnya kita sebagai hamba, tidak melihat segala sesuatu dari bentuk lahir kita semata. Tetapi, hendaklah kita ini memandang pada hakikat kita.                          Jadi, bentuk zahir dari suatu kebaktian atau keta'atan, tidak serta-merta menunjukkan adanya penerimaan atau diterimanya amal ibadah kita itu, karena  Amal kita itu, masih terancam oleh berbagai bahaya, dan penyakit yang akan mengotori keikhlasan kita. Penyakit dan afat-afat itulah yang mencegah dan sebagai penghalang bagi diterimanya amal kita itu. Begitupun sebaliknya, Wujud adanya dosa itu, tidak serta merta menyebabkan kita terlempar jauh dari Allah Ta'ala....

KETIKA ALLAH HENDAK MEMBERI ANUGERAH KAPADA KITA

                     Apabila Allah hendak memberi karunia kepada Anda, Dia- akan menunjukkan belas-kasih-Nya kepada Anda. Apabila Allah menahan karunia-Nya kepada Anda, maka Dia- akan menunjukkan kekuasaan-Nya kepada Anda. Atas semua itu, Allah ingin memperkenalkan Diri-Nya kepada Anda, dan menghadapkan wujud kehalusan-Nya kepada Anda.                    Ungkapan diatas tadi adalah menjadi keharusan kita sebagai hamba untuk mengenal Allah, dan mengetahui sifat-sifat-Nya yang agung, dan nama-nama-Nya yang baik lagi mulia. Tidak ada jalan lain bagi kita untuk mengenal dan mengetahui Allah, kecuali   DENGAN JALAN ALLAH MEMPERKENALKAN DIRI-NYA KEPADA KITA, DAN KITA BERKEINGINAN UNTUK MENGENAL-NYA. Yang demikian Ini merupakan jalan untuk ma'rifat kepada Allah Ta'ala.                     Pada lazimnya, kita baru mengenal ...

IKHLASKAN IBADAH KARENA ALLAH

                Barangsiapa yang menyembah Allah, karena mengharapkan sesuatu atau dengan keta'atannya itu, dia harapkan dapat menolak bahaya yang akan menimpa dirinya, maka dia belum menunaikan tugasnya kepada Allah sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki-Nya. Hari ini, kita akan belajar satu pelajaran bagi kita semua, agar kita tahu tujuan beribadah karena Allah, bukankah dalam peribadatan kita ini dilandasi niat?                    BENAR, Niat tanpa Ikhlas, maka ibadahnya kurang sempurna, mungkin menjadi sia-sia. Tujuan beribadah kita itu, tidak lain adalah ikhlas karena Allah Ta'aa, maka barulah sampai tujuan niat kita itu. Ikhlaskan dahulu jiwa dan raga kita karena Allah, artinya menyerahkan diri kepada-Nya semata-mata, barulah sampai niat kita itu.                 Amal ibadah yang kita lakukan dengan amalan, itu belum tentu para ikhwan ...

BALASAN ALLAH TA'ALA KEPADA HAMBA-NYA

                          Maha Agung Tuhan kami, yang menjadikan seorang hamba beramal secara langsung, dan memberi pembalasan kelak diakhirat. Ketahuilah !! Pembalasan Allah itu terhadap para hamba-Nya yang beramal, tidak hanya khusus diberikan diakhirat saja, tetapi Bisa jadi Allah membalasnya itu, langsung didunia ini juga, terutama bagi para wali yang menjadi kekasi Allah Ta'ala. Semua itu adalah KARENA DEKATNYA SEORANG HAMBA DENGAN TUHAN NYA.                           Ia mendapat kehormatan untuk menerima rahmat dan anugerah Allah didunia ini juga, dan kelak akan memperolehnya berlipat ganda diakhirat. Yang demikian itu Merupakan anugerah terbesar dari Allah, dan berkat kemurahan-Nya. Juga sekaligus sebagai indikasi bahwa :   AMAL IBADAH ORANG TERSEBUT, DITERIMA OLEH ALLAH, DAN SEBAGAI PENDORONG SEMANGAT UNTUK TERUS BERIBADAH LEBIH BANYAK ...

PEMBERIAN ORANG LAIN JANGAN MENJADI PENGHALANGMU, INGAT PADA PEMBERI YANG SEBENARNYA

                Menerima pemberian dari makhluq (manusia), itu bisa menjadi penghalang. Sedangkan mengelakkan karena Allah, itu adalah lebih baik. Pemberian kita ini kepada orang lain, pada hakikatnya adalah SEBAGAI PENGHALANG BAGI ORANG YANG DIBERI SECARA HAKIKAT.                    Nah, jadi Ketika kita menerima pemberian itu, tentu kita akan terpaku ingatan kita kepada si pemberi. Kita melihat pemberian itu sebagai ni'mat dari orang yang memberikan kepada kita, semata-mata. Sehingga menghalangi kesadaran kita, bahwa PEMBERIAN ITU PADA HAKIKATNYA ADALAH BERASAL DARI ALLAH TA'ALA.                  Kita hendaklah menghindari dari menerima pemberian orang, dengan mengharapkan akan mendapatkan lagi pemberian yang sama dari hamba Allah lainnya. Karena Harapan seperti itu membuat kita terlibat kepada harapan selain Allah yang sangat membahayakan...

SIFAT ASLI MANUSIA

           Kebutuhan Anda terhadap sesuatu adalah Sifat asli yang melekat pada Anda. Adapun sebab-sebab yang mengenai Anda merupakan tali pengikat yang tersembunyi dalam sifat asli Anda itu. Kebutuhan asli yang melekat pada diri Anda tidak dapat dihilangkan oleh sesutu yang bersifat sementara.                    Ketahuilah, Apabila ni'mat Ijad dan Imdad menjadi suatu kebiasaan bagi kita, maka Sebagai makhluq, kita membutuhkan akan sesuatu yang merupakan sifat yang mendasar bagi kehidupan kita sekalipun kita kaya dengan wujud dua keni'matan itu. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan kita yang bersifat sementara, tidak bisa menghilangkan sifat asli pembawaan kita yaitu " BUTUH ". Sifat butuh itulah yang semestinya membuka kesadaran kita dalam posisi sebagai hamba Allah yang harus ta'at dan mengabdi kepada-Nya.                    Ketahuilah, Manusia ket...